Padalarang,BBPOS – Empat RW di Desa Kertamulya menolak keras rencana pembangunan pasar Tagog sementara di bahu jalan.
“Para RW datang ke saya mereka mengeluhkan soal rencana pembangunan Pasar Tagog Padalarang sementara yang bakal menggunakan bahu jalan,” kata Anggota DPRD KBB Deni Setiawan, kepada BBPOS, Selasa (4/8).
Menurut Deni, penggunaan pasar Tagog sementara di bahu jalan akan menimbulkan kemacetan arus lalu lintas yang cukup parah dari sebelumnya.
“Saat ini saja sudah macet parah. Apalagi dibangun di bahu jalan tambah macet bisa sampai berjam-jam dari keluar tol hingga arah pasar. Yang mesti dipikirkan juga soal pengendalian Covid-19, jangan asal bangun saja,” kata Deni.
Deni menilai, pihak pemenang lelang dan Dinas Perdagangan dan Pendindustrian (Disperindag) tidak maksimal mencari lahan pembangunan sementara pasar Tagog Padalarang.
“Jangan sudah gak dapat nyerah begitu saja. Perhatikan dampak sosialnya juga. Lagi pedagang akan merasa nyaman kalau ditempatkan semestinya,” ungkapnya.
Sementara itu pendiri KBB, Asep Suhardi meminta, revitalisasi pasar Tagog Padalarang tersebut harus segera dilaksanakan.
Selain itu kata dia, dorongan revitalisasi juga lantaran pedagang yang sudah memiliki izin pemakaian kios dan lapak, saat ini sudah sepi pembeli.
“Pemilik kios resmi yang berjualan di dalam saat ini sudah jarang pembeli. Kebanyakan pembeli ke kaki lima sepertinya para pembeli sudah malas masuk ke dalam pasar karena jalannya becek dan bau,” kata Ado sapaannya.
Sehingga wajar, tambah Ado, para pedagang resmi yang mempunyai izin pemakaian kios dan lapak sudah sangat merindukan pembenahan Pasar Tagog.
“Dengan tertata masyarakat yang mau berbelanja kan nyaman pedagang pun jualannya bisa stabil,” kata dia.