Padalarang,BBPOS – Sekolah Menengah Atas (SMAN) 2 Padalarang ini salah satu sekolah di Bandung Barat yang ditunjuk Kementrian Pendidikan (Kemendikbud) untuk mengenalkan program SMA terbuka.
Wakil Kepsek SMAN 2 Padalarang, Aip Syarif Hasan Efendi menjelaskan, Sekolah terbuka ini merupakan bentuk pendidikan formal yang berdiri sendiri, tetapi merupakan bagian dari sekolah induk yang penyelenggaraan pendidikannya menggunakan metode belajar mandiri. Dengan sasaran utama yakni lulusan SLTP sederajat, karena hambatan geografis, sosial, ekonomi dan keterbatasan waktu.
“Jadi siapa pun yang putus sekolah karena kendala biaya, bekerja setelah lulus SMP, atau yang berdomisili di daerah terpencil dan tertinggal, dapat melanjutkan sekolah, dengan mendaftar ke SMATJJ (SMA Terbuka Jarak Jauh),” ujar Aip kepada BBPOS, Jumat (24/7).
Menurut dia, untuk SMA Terbuka Jarak Jauh membuka kesempatan bagi siswa-siswi berusia 16 sampai dengan 21 tahun, untuk bersekolah sesuai dengan kebutuhan dan kondisi siswa masing-masing.
Adapun sistem pengajaran SMA terbuka dibagi menjadi dua yaitu 50 persen melalui jarak jauh dengan menggunakan perangkat tablet dan 50 persen dengan tatap muka di sekolah. Namun meski pembelajaran menggunakan sistem online dan jarak jauh, para siswa SMA terbuka itu harus mengerjakan ujian nasional (UN) di sekolah jika ingin dinyatakan lulus.
Kegiatan bimbingan belajar online kata Aip, dilaksanakan di tempat tinggal masing-masing peserta didik. Bimbingan belajar tatap muka dilaksanakan di sekolah induk atau tempat kegiatan belajar (TKB).
“Dari tahun 2014 SMAN 2 Padalarang sudah melaksanakan program ini,” ucap dia.
Untuk kouta sendiri kata dia, pihaknya menyediakan kuota 100 siswa untuk mengikuti program ini. Semua peserta akan dibebaskan biaya pendaftaran maupun sumbangan.
Ditambahkan, model pembelajaran sendiri akan berbeda dengan proses belajar mengajar reguler. Karena siswa bisa menggunakan tablet sebagai perangkat belajar.
“Tetapi jangan salah, lanjut dia, program ini akan penuh mendapatkan pengawasan. Sebab, semua kegiatan siswa akan terpantau oleh rekaman server, bahkan kecanggihan tablet yang diberikan mampu mendeteksi penggunanya.” tandasnya.