PADALARANG, BBPOS,- Warga Kampung Pabrik Tahu RT 01 RW 08, Desa Kertamulya, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) menolak pembangunan tower sistem persinyalan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).
Mereka takut terkena radiasi yang mengganggu kesehatan jika tower tersebut dibangun berdekatan dengan pemukiman warga Kampung Pabrik Tahu.
Ketua RW 08 Asep Buchori mengatakan, sedikitnya ada 100 rumah yang berada dekat dengan rencana pembangunan tower milik KCJB itu.
“Tower ketinggiannya 40 meter, pastinya ratusan rumah ini berpotensi berdampak jika sewaktu-waktu tower itu runtuh,” ujar Asep kepada wartawan, Selasa (3/1/2023).
Asep menegaskan, pihaknya ingin menghentikan rencana pembangunan tower. Selain khawatir dengan adanya radiasi, warga juga merasa tidak diajak berdiskusi soal pembangunan tower oleh pihak KCJB.
“Warga disini pun sudah sudah melayangkan surat keberatan kepada pemerintah kecamatan dengan harapan lokasi tower tersebut dipindahkan ke tempat lain,” imbuhnya.
Sementara itu, salah seorang warga Kampung Pabrik Tahu, Ruhiyat (27) menyebut cemas dan was-was jika tower itu dibangun di dekat kediamannya. Sebab itu, dirinya dengan tegas menolak rencana pembangunan tower sinyal untuk KCJB.
“Kami dengan tegas menolak rencana pembangunan tower sinyal di sini. Sebab, letaknya terlalu dekat dengan rumah,” kata Ruhimat.
Ia meminta pihak Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) dan Wika selaku pelaksana proyek agar mencari lahan lain untuk pembangunan tower tersebut.
“Mulai dari radiasi, sambaran petir, masalah sinyal seluler, serta dampak paling besar seperti potensi tower runtuh serta merosotnya harga jual rumah,” jelasnya..
Ia mengaku, selama ini warga tak pernah diberi sosialisasi atau izin rumah tangga terkait pembangunan tower tersebut.
Bahkan, sambung dia, informasi terkait rencana pembangunan tower ini juga didapat warga secara tidak resmi dari para pekerja kasar.
“Mereka katanya mau bangun tower setinggi 40 meter di sini. Pondasi 9×9 meter dengan kedalaman 6 meter,” ucapnya.
“Jangankan kajian lingkungan atau izin, sosialisasi saja tidak pernah,” tutupnya.
Berdasarkan pantauan Bandungbaratpos.com di lokasi, jarak antara proyek KCJB hanya berjarak sekitar 5 meter dari rumah warga. Meski begitu, pihak kontraktor saat ini pihak kontraktor, yakni PT Wijaya Karya (Wika) baru melakukan cut and fill untuk membangun pondasi tower.