Lembang, BBPOS – Sampah plastik aneka produk makanan dan minuman berserakan di banyak ruas jalan Kolonel Masturi, jalur wisata Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Bahkan, beberapa sampah plastik itu terbawa hanyut oleh air. Imbasnya, pemandangan di lokasi sekitar pun terkesan kumuh.
Indra (38), Salah seorang pedagang di sekitar jalan Kolonel Masturi menuturkan, sampah-sampah yang menumpuk tersebut dibuang bukan oleh warga sekitar tetapi oleh warga dari wilayah lain yang sengaja melintas. Biasanya sampah-sampah yang mereka buang sembarangan dilakukan pada pagi dan malam hari.
“Sebagai pedagang kesal juga dan merasa tidak nyaman dengan baunya. Kalau habis hujan baunya bisa hingga radius 100 meter,” ujar Indra kepada BBPOS, Jumat (30/10/2020).
Dikatakannya juga, saluran air yang dipenuhi sampah ini menjadi mampet ditambah saat ini musim penghujan, air dengan mudah meluap hingga ke jalan raya.
“Kalau baru hujan sebentar saja air meluap cepat ke jalan raya karena salurannya mampet dan isinya sampah semua,” kata dia.
Ia berharap ada tindakan tegas dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) KBB. Pasalnya di sepanjang jalan itu, selama ini menjadi tempat sampah liar.
“Sebaiknya ada petugas khusus yang menjaga, bahaya juga dimusim penghujan ini jika sampah plastik terlindas ban motor akibatnya akan fatal. Bau yang sangat menyengat juga bisa menimbulkan penyakit,” imbuhnya.
Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) KBB Apung Hdiat Purwoko menyebut, pihaknya saat ini sudah mengoperasikan dua kendaraan Armada Pengangkut Sampah Liar (APSL) untuk menyisir sampah liar sepanjang jalur kawasan wisata.
“Dua kendaraan APSL semuanya dioperasikan di kawasan wisata, setiap kendaraan mengangkut sampah liar 2 sampai 3 riit perhari,” katanya.
Ia menyebut, di kawasan wisata Lembang sampah liar bisa mencapai 24 ton. Jika pada hari biasa kata dia, kendaraan besar yang beroperasi mengangkut sampah di kawasan wisata 4-6 riit dalam satu hari.
Saat ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan UPT Sampah untuk melakukan penyisiran sampah saat libur panjang untuk mengurangi resiko penumpukan.
“Makanya saat ini UPT Sampah terus bekerja menyisir sampah di kawasan wisata termasuk sampah liar. Yang pasti kita akan bekerja ektra pasca libur panjang,” pungkasnya.