Padalarang, BBPOS – Perundungan yang menimpa perempuan berusia 12 tahun di Perumahan Tecno Regency, Desa Padalarang, Kecamatan Padalarang berakhir damai.
Keluarga korban dan pelaku sudah sepakat tidak melanjutkan masalah itu lebih jauh.
“Mereka sudah saling memaafkan, orangtua juga sudah menerima dan intinya masalah ini sudah selesai. Tidak akan sampai berlanjut ke ranah hukum juga,” ungkap Kepala Dusun I Desa Padalarang Maulana Yusuf saat ditemui BBPOS, Jumat (26/2/2021).
Ia menegaskan, sejauh ini pihaknya telah melakukan klarifikasi ke kedua belah pihak yang disaksikan oleh Ketua RT/RW setempat dengan menghadirkan para orang tua baik pelaku maupun korban.
“Mereka sudah saling memaafkan, orangtua juga sudah menerima dan intinya masalah ini sudah selesai. Tidak akan sampai berlanjut ke ranah hukum juga,” katanya.
Maulana menjelaskan, peristiwa perundungan tersebut terungkap setelah videonya beredar luas di media sosial dengan durasi delapan belas detik.
Ia menceritakan, kejadian tersebut bermula akibat ketersinggungan pelaku terhadap postingan korban SN di media sosial.
Berdasarkan informasi diperoleh keempat bocah yang ada dalam video tersebut yakni berinisial SN (12), AS (11), N (13), dan IC (10) yang merupakan teman main korban.
“Akibatnya, IC mengajak AS dan N untuk melabrak SN. Mereka bertemu di tanah lapang Kompleks Perum Tekno untuk beradu argumen,” katanya.
Ia menambahkan, saat mendatangi korban diduga IC, AS dan N tersulut emosi sehingga terpancing melakukan kekerasan terhadap korban.
“Memang ada adu argumen sampai kontak fisik, kejadiannya kemarin (Kamis, 25/2),” jelasnya.
Maulana menyebut, para pelaku tidak mengetahui awal mula video perundungan ini sampai viral di media sosial. Namun demikian, insiden tersebut merupakan kesalahpahaman saja.
“Video itu direkam di ponsel salah satu anak yang masih teman mereka juga. Sebetulnya ini hanya kesalahpahaman saja di antara anak-anak,” katanya.
Untuk itu, Maulana mengimbau, agar orangtua lebih mengawasi pergaulan anak secara ketat termasuk dalam berkegiatan di media sosial.
“Sudah diingatkan agar tidak mengalangi hal serupa karena dampaknya akan sangat luas apalagi kalau sampai viral,” pungkasnya.