PADALARANG, BBPOS,- Piala dunia yang berlangsung di Qatar disambut meriah oleh masyarakat di seluruh dunia. Termasuk warga Kompleks Perumahan Permata Padalarang, RW 25, Desa Jayamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Mereka melukis tembok dengan wajah pemain bola hingga membuat gapura piala dunia 2022. Selain itu, berbagai gambar maupun replika bendera peserta piala dunia 2022 terpampang jelas.
Berbagai pemain bintang kelas dunia, seperti, Kapten Timnas Argentina, Lionel Messi, Kapten Timnas Portugal, Cristiano Ronaldo, sampai sang ahli gocek dari Negeri Samba, Neymar yang ikut mewarnai tembok-tembok rumah masyarakat di perumahan kompleks tersebut.
Asep Zamhur, Ketua RT 04 Kompleks Perumahan Permata Padalarang, menjelaskan aksi ini dilakukan atas dasar inisiatif warga yang mayoritas penikmat bola. Kegiatan membuat mural dilakukan gotong royong sekaligus bersih-bersih lingkungan.
“Jadi momentum Piala Dunia dipakai ajang untuk menata dan memperindah lingkungan tempat tinggal. Kami inisiatif untuk mencat tembok-tembok supaya tak terlihat kumuh. Kebetulan di sini juga banyak anak mudah kreatif bisa desain dan lukis mural,” jelas Asep saat ditemui oleh wartawan, Selasa 29 November 2022.
Ada sekitar 362 Kepala Keluarga (KK) di Komples Perumahan Permata Padalarang yang terdiri RT 1,2,3, dan 4. Proses pengecatan mural serta penataan kampung warna ini dimotori ketua RT masing-masing sejak tanggal 12 November 2022. Kampung warna ini, rencanya akan diikutkan di ajang lomba kampung Bucin Piala Dunia.
“Rencananya mau ikut lomba kampung bucin piala dunia. Tapi itu bukan tujuan utama. Intinya kita ingin menata tempat tinggal sendiri supaya lebih nyaman. Selain itu, kami juga bisa saling bertemu dan bersilaturahmi dengan warga lainnya saat gotong royong. Kesempatannya kan sulit, kalau hari-hari bisa kerja semua,” jelas Asep.
Terpisah, Ketua RT 01 Deni Saka berterus terang melihat antusias masyarakat ikut andil menata lingkungan tempat tinggalnya. Deni menyebutkan semangat sepak bola sebagai pemersatu berhasil diwujudkan di Perumahan Permata Padalarang.
“Alhamdulillah warga semuanya kompak mengeluarkan tenaga, materi, bahkan pikiran untuk memperindah lingkungan kompleks jadi seperti ini. Sepakbola berhasil jadi pemersatu warga,” ungkap Deni.
Deni juga mengatakan, fasilitas umum di kompleks tempat tinggalnya belum diserahkan kepada pemerintah daerah, sampai secara tanggung jawab masih dipegang oleh pihak pengembang. Walaupun begitu, sarana umum dan ruang publik tetap terjaga akibat peran aktif masyarakat.
“Jadi ke depan kalau punya uang, syukur-syukur menang lomba kampung bucin, hadiahnya bakal dipakai untuk memperbaiki sejumlah fasilitas publik. Agar jadi ruang ekspresi bagi masyarakat di sini,” tutupnya.