Sindangkerta,BBPOS- Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna bertekad memaksimalkan potensi wisata di Kabupaten Bandung Barat wilayah selatan.
Menurutnya, rencana pembangunan jalan wilayah selatan menjadi modal utama PAD Bandung Barat agar meningkat.
“Potensinya cukup banyak. Kita sudah keliling. Sebelum ngariksa lembur, kita keliling mencari potensi di wilayah selatan,”katanya, Senin (9/3).
Umbara mengakui, jika sejauh ini keluhan yang diterima didominasi keinginan warga untuk melakukan perbaikan jalan.
“Pertama yang paling banyak diajukan masyarakat itu infrastruktur,”katanya.
Umbara menegaskan, harapan cita cita masyarakat KBB dengan visi akur dan jargon lumpatnya akan segera terealisasi.
“Kita akan terus bersama tim berjuang melihat kondisi dan situasi daerah seperti apa. Tentunya ini menjadi salah satu cara bagaimana merealisasikan keinginan masyarakat,”pungkasnya.
Beberapa minggu yang lalu, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat melakukan pinjaman modal kepada PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau PT SMI senilai Rp 285 miliar. Dana tersebut guna membantu proyek infrastruktur jalan di Kabupaten Bandung Barat (KBB) wilayah selatan.
Jangka waktu pinjaman itu ditetapkan selama tiga tahun dengan suku bunga sebesar 6,26 persen. Total angsuran yang harus dibayar Pemkab Bandung Barat dalam satu tahun adalah sebesar Rp 95 miliar.
Aa Umbara Sutisna optimis proyek infrastruktur jalan di wilayah Selatan itu akan membuka akses perekonomian masyarakat terutama dari sektor pariwisata yang tengah digenjot tahun ini.
Ia berjanji dua paket proyek besar itu akan dilelang di bulan Maret. Sehingga pelaksanaannya selesai akhir tahun 2020.
“Itu membuka akses wilayah Selatan untuk objek wisata. Tahun ini akan dibuka tiga objek wisata di wilayah selatan, tiap tahun kita akan buka objek wisata di sana dan pekerjaan ini akan selesai satu tahun saja. Awal Maret kita lelang,” paparnya.
Rencananya dana miliaran rupiah itu akan dipecah menjadi dua paket proyek besar. Pertama, akan dipakai untuk peningkatan jalan Rancapanggung-Cijenuk, Cijenuk-Sarinagen, dan Sarinagen-Baranangsiang, dengan total panjang jalan 19,9 Km. Total anggaran yang digunakan sebesar Rp 87 miliar.
Paket kedua yaitu peningkatan jalan Selacau- Cililin, Cililin-Sindangkerta, Sindangkerta-Celak, Celak-Gunung Halu, Bunijaya- Cilangari, dan Cilangari-Cisokan, dengan total panjang jalan 52,37 KM. Ditambah pelebaran jembatan Tajim menjadi 6 Meter. Total proyek ini sebesar Rp.197 miliar.