Ngamprah, BBPOS – Proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) belum menempuh perijinan tata ruang di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Pasalnya, wilayah kecamatan Cikalongwetan yang rencananya dijadikan pengembangan kawasan persinggahan atau Transit Oriented Development (TOD) Walini belum memiliki kejelasan mengenai konsep yang akan dibangun.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Maman Sulaiman mengatakan, pembangunan TOD Walini akan ditunda terlebih dahulu. Hal tersebut menunggu evaluasi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) di Pemerintahan Provinsi Jawa Barat.
“Informasi dari Kementerian Kemaritiman karena wilayah KBB belum siap. Awalnya TOD ditunjuk di Cikalong, tapi RTRW hingga saat ini untuk Cikalong belum keluar,” kata Maman, Rabu (7/4/2021).
Menurutnya, bukan hanya pembangunan TOD KCIC saja di sekitar kawasan tersebut, namun terdapat beberapa proyek pembangunan lain diwilayah itu. Maka, evaluasi RTRW terkait wacana pembangunan di area itu penting untuk dikaji ulang.
Kendati begitu, saat ini RTRW itu masih dalam kajian Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“Gini, ketika kita merubah RTRW kan harus dilihat dulu ada perubahan apa. Kalau dulu ada stasion, lalu ada perubahan seperti pusat pemerintahan. Nah itu sampai sekarang masih ada evaluasi dari Provinsi,” sebut Maman.
Ia menambahkan, dengan lahan lebih dari 1.000 hektare telah disiapkan untuk pembangunan TOD. Lahan tersebut merupakan milik PTPN VII wilayah Kecamatan Cikalongwetan.
Selain itu, TOD Walini juga ditujukan untuk menarik 6 juta wisatawan ke wilayah Bandung Barat khususnya ke kawasan Lembang.
“Daya dukung untuk sampai ke Lembang itu bagaimana? Maka dibuatlah perbaikan jalan untuk akses ke Lembang,” kata dia.
Sementara itu, Corporate Secretary PT KCIC, Mirza Soraya mengatakan, KCIC menyiapkan pembangunan TOD di tiga titik sepanjang Bandung-Jakarta.
“Saat ini pengembangan TOD di tiga stasiun berfokus pada evaluasi rencana dan pengadaan lahan serta perizinan,” ujar dia.
Pengembangan konsep TOD, ditegaskan Mirza berada di Karawang, Walini dan Tegalluar, untuk luasan lahan pun lanjut dia secara berurutan dan bervariasi di antaranya 250 hektare, 1.270 hektare dan 340 hektare.
“Walaupun begitu pembangunan proyek KCJB tetap ditargetkan rampung pada tahun 2022 mendatang,” pungkasnya.