CISARUA,BBPOS – Tiga hari setelah Hari Raya Idul Fitri, wisata alam Curug Pelangi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat pasca libur lebaran, mulai ramai pengunjung.
Masyarakat dari berbagai daerah, mulai berdatangan ke lokasi wisata Curug Pelangi Parongpong untuk berlibur.
Salah satu pengunjung dari Bogor, Vina (26) mengatakan, dirinya memilih untuk berlibur di Kabupaten Bandung Barat bersama keluarga pada masa libur lebaran.
“Rumah nenek disini (KBB), sekalian berlibur juga, di Bogor kan banyak air terjun juga yah. Mau nyoba juga lihat air terjun di Curug Pelangi ini, enak dan indah pemandangannya,” ujar Vina kepada BBPOS, Kamsi, (5/5/2022).
Selain itu Vina juga mengungkapkan, untuk harga tiket masuk kedalam kawasan wisata terbilang cukup murah.
“Untuk harga tiket juga murah, pengennya ke Lembang, cuma macet juga. Jadi berlibur di Curug Pelangi saja,” katanya.
Sementara itu, pengelola wisata Curug Pelangi, Yovie mengungkapkan, mulai dari H+2 jumlah pengunjung sudah mencapai 400 orang.
“Untuk jumlah pengunjung dari kemarin itu bertahan di sekitaran 400 orang, ini sedikit sih berbeda dengan 2019 lalu,” kata Yovie.
Menurutnya, pengunjung yang datang hanya 10 persen dari jumlah batas kapasitas wisatawan. Hal itu lanjut Yovie diakibatkan tidak diperbolehkannya bus melalui jalan yang amblas pada 2020 lalu.
“Biasanya itu ribuan pengunjung datang memakai bus ya kesini, karena jalan amblas ini belum diperbaiki, jadi bus tidak boleh lewat kesini. Itu tentu berdampak pada wisatawan Curug Pelangi,” kata dia.
Berdasarkan catatan yang Yovie miliki, jika dibandingkan dengan tahun 2019, di H+2 lebaran. Pengunjung bisa mencapai 1.500 orang, kondisi saat ini jauh lebih menurun.
“Dampak dari longsor yang belum di perbaiki sangat lah berpengaruh bisa di bilang 90 persen di momen lebaran hanya 10 persen yang bisa masuk, justru kita mengandalkan di rombongan bus, kalau siang bus yang melintas ke lokasi ini di tahan sama petugas,” ungkapnya.
Terkait pengunjung di 3 tahun ke belakang H+2 lebaran hingga ribuan banyak bus biasanya dari Bekasi-Karawang-Jakarta dan Indramayu, berhubung sekarang mungkin dalam masa pandemi walaupun sudah ada kelonggaran dan dari pemerintah tetap Prokes tetap berjalan dan kendala bekas longsor belum ada perbaikan dari pihak terkait, sehingga wisatawan luar daerah tidak ada akses jalan menuju Cisarua khususnya Curug Cimahi.
Pengunjung didominasi dulu bisa diprediksi dari wilayah mana saja karena memang rombongan kalau sekarang tidak bisa diprediksi dari mana asal pengunjung itu sendiri, kebanyakan keluarga dari Jakarta dan kota-kota lain yang berkunjung ke Curug Pelangi.
Karena itu, Yovie berharap, pemerintah daerah khususnya Provinsi Jawa Barat, bisa segera memperbaiki akses jalan yang amblas akibat longsor.
“Kedepannya ingin ada perbaikan akses jalan akibat longsor oleh dinas terkait, karena itu merupakan akses jalan provinsi,” pungkasnya.