Ngamprah,BBPOS – Pemkab Bandung Barat salurkan bantuan ke 450 pesantren yang tersebar di 16 kecamatan. Bantuan itu bersumber dari titipan (sedekah) para aparatur sipil negara yang peduli akan wabah COVID-19.
Bantuan tersebut didistribusikan oleh Unit Pengumpul Zakat KBB. Bantuan yang diberikan berupa beras 22 ton yang diberikan ke 4.500 santri serta 2.000 sembako bagi guru ngaji.
“Anggaran infak ASN yang terkumpul sampai hari ini ada Rp441.864.000. Sebagian sudah kita salurkan, diantaranya untuk guru ngaji dan para santri,” kata Kepala Bagian Kesejahtetaan Masyarakat (Kesra) Setda KBB Asep Hidayatulloh, di Ngamprah, Senin (4/5/2020).
Diketahui sebelumnya, ASN KBN telah menyisihkan gajinya yang bersifat sukarela. Tujuannya untuk membantu meringankan masyarakat yang terdampak COVID-19.
Menurut Asep, sedelah dari ASN ini belum terkumpul seluruhnya. Ada dua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang belum menyerahkan bantuan ke UPZ yakni Dinas Kesehatan dan Badan Narkotika Nasional (BNN) serta 8 kecamatan.
Kecamatan tersebut, Kecamatan Parongpong, Cisarua, Cikalongwetan, Rongga, Padarlarang, Cihampelas, .Gununghalu dan Sindangkerta. Ia sendiri tidak tahu alasan OPD tersebut belum menyerahkan pada UPZ sebagai pengelola bantuan.
“Setoran yang kita terima langsung masuk rekening. Dan sesuai catatan, OPD itu yang belum masuk ke (rekening)” jelasnya.
Bantuan non Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tersebut, untuk menyisir warga KBB yang tidak mendapat bantuan dari pemerintah. Baik pemerintah pusat, propinsi maupun KBB.
Besaran jumlah nilai Infaq, sebut Asep, masih didominasi oleh Inspektorat sebesar Rp.29 juta, disusul DPKP Rp25 juta, Dinas PUPR Rp20 juta, Disperindag Rp19 juta dan Dinas Lingkungan Hidup Rp17 juta.