Lembang, BBPOS – Anggota Komisi X DPR RI, Rian Firmansyah meminta destinasi wisata harus menerapkan protokol kesehatan berbasis cleanliness, healt, safety, and anviroment sustainbility (CHSE).
Menurut Rian, saat ini Kementrian Pariwisata dan Ekonimi Kreatif (Kemparekraf) sudah meluncurkan program sertifikasi CHSE untuk membangkitkan sektor wisata dari dampak pandemi COVID-19.
“Sertifikasi CHSE ini berfungsi sebagai jaminan wisatawan dan masyarakat bahwa produk dan pelayanan yang diberikan sudah memenuhi protokol kebersihan, kesehatan, keselamatan dan kelestarian lingkungan,” ujar Rian di sosialisasi panduan pelaksanaan kebersihan, keselamatan dan kelestarian lingkungan di Hotel Takashimaya Lembang, Selasa (3/11/2020).
Ia mengatakan, Pelaksanaan protokol CHSE bagi pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif mutlak dilakukan demi mewujudkan
Bandung Barat rebound dari keterpurukan
kunjungan wisata akibat pandemi COVID-
19.
“Pariwisata Bandung Barat bisa rebound asal semua pelaku pariwisata konsisten menerapkan standar protokol CHSE di tempat masing-masing, ini menjadi tantangan kita semua di tengah pandemi Covid-19 yang menurunkan sekitar 60 persen wisatawan,” kata dia.
Ia menambahkan, penerapan protokol CHSE oleh pelaku pariwisata bagi pekerja dan wisatawan di destinasi wisata memegang peran penting dalam upaya mengembalikan kepercayaan publik untuk berkunjung.
Oleh karena itu pihaknya terus melakukan sosialisasi protokol kesehatan dan mengajak industri yang bergerak di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif untuk menerapkan dan melakukan pengawasan protokol CHSE di tempat usahanya dengan ketat.
“Suka tidak suka, kita harus menghadapi pandemi ini dengan hati-hati, tetapi kita juga perlu memastikan roda perekonomian masyarakat di sektor pariwisata terus berjalan, CHSE ini merupakan jalan tengah, agar sektor kesehatan tetap terjaga dan roda ekonomi tetap berjalan beriringan,” imbuhnya.
Selain itu lanjut dia, protokol CHSE juga menjadi pedoman wisatawan untuk menentukan destinasi wisata yang akan ditujunya.
“Pandemi membuat orientasi wisatawan dalam melakukan perjalanan mengalami perubahan mindset. Tak hanya kebutuhan fasilitas pendukung saja, tetapi apakah destinasi wisata sudah berbasis CHSE menjadi pertimbangan penting dan utama,” tandasnya.