Bandung, BBPOS – Proses penerapan sistem zonasi pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Bandung Barat berjalan lancar.
Hal itu diungkapkan, Kabid SMP Dinas Pendidikan (Disdik) KBB, Dadang A Supardan disela sela Rapat Kerja bersama Panja DPRD Bandung Barat, di Hotel Topas, Pasteur, Rabu (3/7/2019).
Dadang mengakui, walaupun pada hari pertama PPDB, Senin (1/7/2019) lalu, sempat terjadi antrian panjang para orang tua siswa dan calon peserta didik saat mendaftarkan diri.
“Hari pertama penuh yang ngantri, maklum sistem zonasi baru diterapkan,”katanya.
Ia menambahkan, untuk di Kabupaten Bandung Barat, jumlah lulusan Sekolah Dasar (SD) mencapai 26.000 siswa pada tahun ajaran 2018/2019. Sementara itu, untuk kuota siswa yang diterima di SMP Negeri di Bandung Barat sebanyak 21.000 siswa.
“Setiap Rombongan Belajar (Rombel) sebanyak 32 orang per kelas,” katanya.
Masih kata Dadang, di wilayah Kabupaten Bandung Barat antrian terjadi di sekolah yang berada pada wilayah padat penduduk, seperti Padalarang, Lembang, Batujajar dan Ngamprah.
“Sistem zonasi sudah diterapkan di seluruh wilayah KBB,” katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, tidak semua siswa mendaftarkan di ke SMP negeri, ada juga yang mendaftarkan diri ke SMP swasta, Madrasah Tsanawiyah bahkan mondok di pesantren.
Disinggung wartawan terkait keterlibatan oknum calo dan pungutan liar (Pungli), Dadang menegaskan, agar orang tua siswa langsung melaporkannya kepada dinas pendidikan.
“Laporkan saja ke dinas langsung,” tegasnya. (Dry/Wit)