KISRUH yang kembali dipertontonkan oleh Dewan yang mempertanyakan pencairan dana KONI rasanya menjadi babak tambahan dari kisruh bantuan sembako.
Wajar bila Dewan mempertanyakan, namun dalam kondisi paceklik seperti sekarang rasanya Dewan harus peka. Mana yang perlu disampaikan ke publik dan mana yang bisa diselesaikan di ruang rapat.
Menarik ketika salah satu Dewan dengan lantang mengkritisi anggaran KONI padahal saat pembahasan anggaran untuk KONI sudah pasti dibahas bersama DPRD, lantas kenapa disetujui anggaran sebesar itu ? Ko baru teriak sekarang ?
Kalau masalahnya terkait pencairan yang dilakukan saat situasi seperti sekarang memang kurang pas, namun kita perlu mendengar penjelasan KONI apakah untuk kegiatan yang sifatnya juga untuk penanganan Covid 19 seperti JPS untuk para atlit atau untuk apa?
Kalau JPS untuk atlit dan atau mereka yang berhubungan dengan dunia olahraga kemudian terdampak rasa-rasanya tidak perlu dipermasalahkan secara berlebihan, kasian rakyat kalau tiap harus disuguhi dagelan politik.
Artinya KONI juga memang harus segera menyampaikan ke publik untuk apa dana 10 M tersebut, apalagi dicairkan saat masa pandemi. Rakyat terlanjur tergiring opini, tugas KONI segera berikan penjelasan agar rakyat tidak semakin muak dengan dagelan yang dipertontonkan.
Namun seperti yang saya sampaikan di atas, tak masalah Dewan mempertanyakan toh memang itu kerjanya Dewan, juga kita malah perlu mengapreasiasi kinerja Dewan saat masa Pendemi ini memang mendadak sangat luar biasa dan nampak di luar kebiasaanya.