NGAMPRAH, BBPOS – Sebanyak 174 sekolah di Kabupaten Bandung Barat menambah sekolah yang melaksanakan PTMT di wilayahnya.
Setidaknya hingga saat ini untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) bertambah sebanyak 76 sekolah, sehingga total yang melaksanakan PTM terbatas sebanyak 548 sekolah.
Sementara itu, untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) dari 102 sekolah bertambah 98 sekolah, sehingga total yang sudah buka sebanyak 183 sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Bandung Barat, Asep Dendih mengatakan, pelaksanaan PTM terbatas di KBB sudah dimulai sejak 20 September 2021 lalu. Dengan begitu, pihaknya terus melakukan evaluasi secara rutin terkait pelaksanaan PTMT ini.
“Di awal PTM terbatas angka jumlah sekolah yang mulai dibuka sebanyak 472 sekolah, untuk SD 102 sekolah, SMP 35 sekolah, PAUD 66 sekolah dan Satuan Paud Sejenis (SPS) 34 sekolah,” katanya, Kamis (30/9).
Ia menambahkan, sejauh ini proses perizinan sebagai syarat pelaksanaan PTM terbatas terus ditempuh setiap sekolah. Pihaknya pun terus melakukan supervisi untuk memastikan kegiatan tersebut berjalan lancar.
“Berdasarkan pantauan kami, verifikasi dari jenjang SD, PAUD, TK dan Kober di tingkat kecamatan juga berjalan sesuai harapan,” katanya.
Selain itu, di jenjang SMP verifikasi dilakukan melalui kecamatan yang nantinya akan keluar izin bersama sesuai dengan yang ditentukan dalam surat edaran (SE) Sekretaris Daerah (Sekda).
“Alhamdulillah pertanggal 27 September ini, untuk sekolah yang melakukan PTM terbatas mengalami penambahan dan yang masih dalam proses untuk perijinan dan pelaksanaan proses tinggal 135 sekolah,” katanya.
Ia mengaku, pihaknhya terus melakukan pengawasan di 16 kecamatan dan kemarin sudah melaksanakan mulai Lembang, Parongpong, Cisarua, Cipeundeuy, Cikalong, Rongga dan Gununghalu.
“Saya pastikan di KBB tidak ada klaster baru seperti yang diisukan di Jabar,” ucapnya.
Ia mengimbau, dengan target yang telah ditentukan, pihaknya meminta kepada seluruh kepala sekolah, guru, orang tua, murid dan seluruh stakeholder agar tetap menerapkan prokes Covid-19.
“Mohon diperhatikan siswa yang datang atau pulang baik oleh pihak sekolah maupun orang tua,” imbaunya.
Selain itu, ia juga meminta, agar semua guru yang ada di sekolah bisa stand by ada di kelas sebelum murid masuk guna memperhatikan kegiatan para siswa, termasuk penerapan prokes yang baik.
“Ini bertujuan untuk lebih menekan penyebaran COVID-19, juga menyukseskan PTM terbatas di KBB, karena pelaksanaan tatap muka ini perlu kerja keras melalui pengawasan yang ketat,” pungkasnya.