• Login
  • Register
Bandung Barat Pos
  • Info KBB
  • Sosial
  • Politik
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Opini
  • Hukum & Kriminal
  • Nasional
  • Pariwisata
  • Olahraga
  • Seputar Desa
No Result
View All Result
  • Info KBB
  • Sosial
  • Politik
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Opini
  • Hukum & Kriminal
  • Nasional
  • Pariwisata
  • Olahraga
  • Seputar Desa
No Result
View All Result
Tulis
Bandung Barat Pos
No Result
View All Result
  • Info KBB
  • Sosial
  • Politik
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Opini
  • Hukum & Kriminal
  • Nasional
  • Pariwisata
  • Olahraga
  • Seputar Desa

RPH Terkena Proyek KCIC, Komisi II : Jika Dibongkar Potensi PAD Hilang

by Hendry Nasir
3 Juni 2020
in Ekonomi, Headline, Info KBB
Reading Time: 2 mins read
0
Penyaluran 8000 Sembako di KBB Diduga Salahi Aturan

Ketua komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bandung Barat (KBB), Sundaya. Foto: dok/BBPOS

0
SHARES
5
VIEWS
Share on FacebookShare on Whatsapp

Padalarang, BBPOS – Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bandung Barat (KBB), Sundaya meminta kejelasan dari pemerintah daerah terkait pelepasan aset Rumah Potong Hewan (RPH) yang terkena trase proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

“Saya menyarankan untuk pelepasan aset harus ada persetujuan dewan. Sebelumnya dari pihak KCIC 2.900 meter itu diganti menjadi 1 hektar, tapi ruslah dengan tidak mengurangi fungsi RPH,” ujar Sundaya saat ditemui BBPOS.com, Selasa (02/06/2020).

Sundaya mengatakan, penghasilan aset daerah (PAD) dari RPH pertahun dapat mencapai di angka Rp.500 juta. Oleh karena Komisi II DPRD KBB memutuskan jangan ada pembokaran, sebelum ada pengganti bangunan RPH.

Sundaya menyebut waktu menjelang hari raya Idul Fitri saja RPH mampu memotong hewan hingga 1.500 ekor. Dari harga satu ekor sapi yang akan dipotong di RPH itu mencapai Rp.15.000.

“Kalau RPH dibongkar, sementara dari pihak KCIC belum dibangun pengganti, maka kerugian ada di pemda Bandung Barat. Sebab, fungsi RPH PAD ada didalamnya,” terang dia.

Untuk itu pihaknya akan segera mengambil sikap terkait berbagai persoalan yang timbul karena proyek pembangunan tersebut. Pihaknya menyayangkan masih belum tuntasnya diruislag atau tukar lahan.

Sepenting apapun pembangunan, dikatakan Sundaya, tetap harus memperhatikan dampaknya. Dalam hal pembangunan ini, kata dia, di antaranya akan bersentuhan dengan PAD yang akan merugikan Pemda KBB.

“Oleh karena itu Mounya harus diperbaiki dab secara administrasinya pun harus benar karena kalo tidak benar akan berdampak karena ini bicara soal tatanan aset,” urai Sundaya.

Tags: Dinas Peternakan dan PerikananDprd bandung baratKomisi II DPRD KBBProyek kereta cepatRumah potong hewan
Previous Post

1.112 Calon Jemaah Haji asal Bandung Barat Gagal Berangkat

Next Post

Nasib Tragis TKW asal KBB di UEA, Diperkosa dan Pulang Bawa Anak

Hendry Nasir

Next Post
Nasib Tragis TKW asal KBB di UEA, Diperkosa dan Pulang Bawa Anak

Nasib Tragis TKW asal KBB di UEA, Diperkosa dan Pulang Bawa Anak

Please login to join discussion
Facebook Twitter Instagram Youtube

© PT. Bandung Barat Media | Bandung Barat Pos

No Result
View All Result
  • Home
  • Tentang Kami

© PT. Bandung Barat Media | Bandung Barat Pos

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In