Ngamprah, BBPOS – Sebanyak 1.150 mahasiswa dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Jati Bandung, mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan mengatakan, 1.150 mahasiswa UIN itu dalam melaksanakan KKN disebar di tiga kecamatan, yakni Cisarua, Parongpong dan Lembang.
“Diharapkan dengan kehadiran mereka dapat memberikan dampak yang positif bagi masyarakat Bandung Barat,” ujar Hengky di Ngamprah, Rabu (27/7/2022).
Menurutnya, diusia KBB yang baru menginjak 15 tahun, pemerintah membutuhkan peran serta dari semua stackeholder dalam mewujudkan pembangunan sesuai dengan cita-cita masyarakat.
Terlebih lanjut Hengky, selama dua tahun dilanda pandemi Covid-19, berdampak besar terhadap perekonomian masyarakat. Kehadiran para mahasiswa UIN tersebut diharapkan bisa mendorong masyarakat untuk bangkit dalam pemulihan ekonomi.
“Kami punya mimpi, KBB menuju Ekonomi Kuat 2030. Itu yang kita gembar-gemborkan, agar jadi motivasi bagi masyarakat dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan,” kata Hengky.
“Ade-ade (para mahasiswa) diharapkan juga, bagaimana sih bisa memotivasi masyarakat dalam membangun kewirausahaan dan pemberdayaannya sehingga ekonomi kita bisa kembali pulih,” tambahnya.
Sementara itu, Rektor UIN Sunan Gunung Jati H. Mahmud menyebutkan, ada sembilan program studi (prodi) yang diterjunkan untuk mengikuti KKN di wilayah KBB tersebut.
Keragaman disiplin ilmu yang mereka dapatkan selama mengikuti perkuliahan, antara lain Prodi Agama, Psikologi, Fisip, Saint dan Teknologi.
“Selama sebulan mereka akan mengimplementasikan ilmu yang dimilikinya sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang ditempati KKN,” ucapnya.
Selain wilayah KBB, UIN Sunan Gunung Jati juga untuk KKN sekarang menyebarkan mahasiswanya ke beberapa wilayah di Jawa Barat seperti Pangandaran dan Purwakarta.
“Memang kabupaten yang masih muda, sengaja kita ambil dalam rangka percepatan pembangunan,” ungkapnya.
Selain itu, diantaranya juga ada yang diberangkatkan ke luar negeri. Namun pihaknya hanya melakukan monitoring saja, mengingat ada surat edaran agar pihaknya tidak ke luar negeri
“Tapi Insya Allah kita sudah bekali, sekalipun kita tidak bisa berangkat mereka akan bisa melaksanakannya,” jelasnya.
Ia berpesan kepada para mahasiswa, kegiatan tersebut bukan rekreasi. Tapi kehadirannya harus memberi manfaat dalam rangka melakukan percepatan pembangunan dimana mereka berada.
“Jadi jangan cuma mahasiswa mengambil manfaat, untuk dapat sertifikasi. Tapi saya berharap sebelum itu mereka harus berkontribusi terhadap pembangunan masyarakat daerah,” pungkasnya.