Cihampelas, BBPOS – Ratusan ton ikan milik petani Keramba Jaring Apung (KJA), di Desa Mekarjaya, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, mati mendadak. Akibatnya petani merugi miliaran rupiah.
Diduga kematian ikan tersebut akibat keracunan limbah sisa yang ada di aliran sungai saguling di jembatan BBS Batujajar. Pasalnya, di kawasan tersebut juga terdapat kegiatan pengerukan sampah oleh alat berat.
Tak ayal air sungai berubah warna menjadi hitam putih dan mengeluarkan bau menyengat. Bahkan, bau menyengat itu sudah tercium hingga ke permukiman warga yang berjarak 50 meter dari tepi aliran sungai.
Salah seorang petani ikan Hermanto (45) mengatakan, ratusan ton ikan yang mati adalah jenis nila dan mas.
“Faktor cuaca kemungkinan bisa jadi. Tapi saya menduga ini endapan sisa-sisa limbah yang dulu kan. lalu ka kubek dan ngalir kesini,” ujar Hermanto saat ditemui di Cihampelas, Sabtu (27/7/2019).
Dia mencatat, diwilayahnya saja terdapat 200 Keramba Jaring Apung (KJA) milik warga. Dari satu keramba kata Hermanto, terdapat dua hingga tiga kolam.
“Bibitnya saja kalo sekali beli itu sekitar 10 jutaan untuk satu kolam. Terakhir kemarin yang bibit 5 kwintal juga hanya menyisakan 50kg,” kata dia.
Ternyata, kejadian matinya ikan bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya, pada 2017 silam, ikan mati massal di kawasan Kecamatan Batujajar hingga Cililin juga sempat terjadi. Penyebabnya diduga karena limbah yang mencemari air.
Bahkan di tahun 2017, kejadian ikan mati massal terjadi hingga tiga kali. Akhirnya tahun 2019 terulang kembali, hingga ratusan ton ikan mati.
“Kami berharap ada solusi dari kejadian ini. Karena kami bersama petani ikan lain menggantungkan uang dari keramba ini,” ucap Hermanto. (Wit)