Cisarua,BBPOS – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bandung Barat (KBB) kembali menyalurkan bantuan sosial berupa sembako untuk masyarakat terdampak COVID-19.
Bantuan PWI Peduli kali ini menyasar ke Pondok Pesantren Yatim Piatu dan Dhuafa Al-Furqon di Jalan Kolonel Masturi, Kampung Panyandaan RT02/RW14 Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat.
Ketua PWI KBB, Heni Suhaeni mengatakan, meskipun dunia tengah dirundung musibah yakni wabah virus Corona. Namun, pihaknya terus bergerak dengan memberikan bantuan terhadap masyarakat KBB yang terkena dampak COVID-19.
” Kita hanya menampung titipan bantuan dari beberapa donatur. Kendati demikian, kita ingin terus berkontribusi untuk membantu warga yang sangat membutuhkan khususnya bagi warga yang ada di Pontren Yatim Piatu dan Dhuafa Al Furqon ini,” katanya usai memberikan bantuan sosial kepada pengurus Pontren Al Furqon, Jumat (15/5/2020).
Heni menuturkan, sumber dana yang disalurkan merupakan titipan dari anggota DPRD Jawa Barat Hj. Elin Suharliah dan donatur lainnya.
“Selain di Al Furqon, kita juga akan menyalurkan bantuan untuk Yayasan Al Jihad, Kampung Kepuh, RT 02/Rw 13 Desa Padalarang Kecamatan Padalarang besok,” tuturnya.
Sementara itu Ketua PWI Peduli, Hadi Wibowo menyebut, kegiatan pembagian bantuan sosial ini merupakan salah satu implementasi program pusat. Namun, pihaknya akan terus berupaya memberikan yang terbaik untuk warga KBB khususnya yang terdampak Covid-19.
“Bansos yang kita berikan masih sedikit, antara lain 2 karung beras dan 3 box mie instan, tapi mudah-mudahan kedepan kita bisa terus sharing, dan terus bersilaturahmi dengan Pontren Yatim Piatu dan Dhuafa Al Furqon,” ujarnya.
Sementara itu, Pengurusan Pontren Yatim Piatu dan Dhuafa Al Furqon, Misna sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh PWI Peduli KBB. Pihaknya merasa sangat terbantu dengan adanya bantuan tersebut.
“Dari Pemerintah KBB kita belum menerima bantuan, kita baru menerima bantuan dari donatur Kota Bandung sebanyak 50 paket,” ujarnya.
Misna menjelaskan, santri yang ada di Al Furqon itu berasal dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, bahkan dari NTB.
“Yatim piatu ada 45 orang, Dhuafa sekitar 180 orang. Semua santri menginap disini, karena kita juga menyelenggarakan pendidikan bagi mereka yang betul-betul tidak mampu,” jelasnya.
Misna mengaku, pihaknya memiliki donatur tetap ada, namun bantuan yang disalurkan masih tidak tentu. Selain itu, lanjut dia, pihaknya menyelenggarakan pendidikan mulai dari tingkat SMP dan SMA.
“Kita sudah tidak ada SD, pendidikan hanya diselenggarakan mulai dari SMP dan SMA,” ujarnya.
Misna menambahkan, pihaknya tidak melihat bantuan dari besar kecilnya, namun dari keikhlasan yang memberi bantuan.
“Saya mengucapkan terimakasih atas bantuannya, kita tidak menilai dari besar atau kecilnya, mudah-mudahan kedepan bisa terus bersilaturahmi dan menginformasikan bahwa disini ada lembaga sosial yang membutuhkan,” pungkasnya.