NGAMPRAH, BBPOS – Proyek peningkatan kualitas jalan di wilayah selatan Kabupaten Bandung Barat (KBB) lambat.
Pasalnya, hingga minggu ke-13, renovasi jalan yang dibiayai utang PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) itu baru mencapai empat persen.
Idealnya, dalam kurun waktu tersebut kontraktor menyelesaikan progres minimal 5,6 persen.
Pemkab Bandung Barat melaksanakan rehabilitatif jalan di wilayah selatan sepanjang 71 KM. Membentang dari Kecamatan Batujajar hingga perbatasan dengan Kabupaten Cianjur di wilayah Gununghalu.
Sementara itu dalam pengerjaannya dibagi menjadi dua yaitu jalan sepanjang 52,5 kilometer dengan biaya Rp177 miliar dan jalan 19,5 kilometer dengan anggaran Rp78 miliar.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) KBB, Donni TP Hutajalu menjelaskan, pada Minggu ke 13 terjadi 1,3 persen usai melakukan cek lapangan.
“Keterlambatan terjadi di grup pertama sepanjang 52,5 kilometer. Sekarang masuk Minggu ke-13, progresnya harusnya 5,6 persen tetapi aktual di lapangan baru 4 persen,” katanya, Jumat (27/8).
Ia menambahkan, usai melakukan evaluasi pihaknya menemukan beberapa kesalahan yang dilakukan kontraktor mulai dari kesalahan merekrut tenaga kerja, ketidak akuratan dalam mendata alat berat yang diperlukan, hingga meleset dalam menghitung waktu tempuh pengiriman beton ke lokasi proyek.
“Kendalanya sudah kita evaluasi kenapa kontraktor tidak bisa mencapai target. Dia melakukan kesalahan dalam mengalokasikan tenaga kerja. Kedua mereka melakukan kesalahan alokasi jumlah peralatan. Mereka juga meleset dalam memprediksi waktu tempuh beton ke lokasi pekerjaan. Mungkin karena mereka perusahaan luar dari Bekasi,” tambahnya.
Dalam perencanaannya, pelaksanaan perbaikan jalan ini rampung dalam waktu 210 hari kerja. Adapun pengerjaan jalan ini dibagi kepada 7 jenis pengerjaan yaitu Jalan Selacau–Cililin, Jalan Cililin–Sindangkerta, Jalan Sindangkerta–Celak, Jalan Celak–Gununghalu, Jalan Bunijaya–Cilangari, Jalan Cilangari–Cisokan, dan perbaikan Jembatan Tajim.
“Meski cukup besar keterlambatannya, dilihat dari progres. Keterlambatan ini masih Kita toleransi, tapi kita tegur terus agar melakukan percepatan,” tambahnya.
Donni mengatakan mmblenya progres perbaikan jalan hanya terjadi untuk proyek pertama. Sedangkan proyek kedua sepanjang 19 KM lebih, progresnya melebihi target.
“Proyek 2 lambat teken kontrak mereka baru teken kontrak 1 Juli, ini baru masuk Minggu ke 7. Tapi Progres pekerjaan cukup cepat, mestinya 2,1 persen tapi sekarang sudah lebih saat ini 5,3 persen. Mungkin karena memaksimalkan kerjanya,” paparnya.