Ngamprah, BBPOS – Sebanyak 10 Posyantek Desa dan Kecamatan mengikuti 11 Inovasi Teknologi Tepat Guna (TTG) tingkat Kabupaten Bandung Barat (KBB). Hal tersebut dilakukan dalam rangka pemulihan perekonomian desa pasca pandemi COVID-19.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) KBB, Wandiana mengatakan, Lomba TTG itu dilakukan untuk mendorong dan memfasilitasi para pelaku usaha ekonomi masyarakat atau UKM di wilayah desa guna tercipta produk unggulan desa (Prudes).
“10 Posyantek itu terdiri dari 2 Posyantek desa dan 8 Posyantek antar desa atau kecamatan. Nantinya mereka bekerjasama dengan BUMDes agar terciptanya PRUDES ataupun Produk Unggulan Kawasan Pedesaaan (PRUKADES),” ujar Wandiana di Hotel Panorama Lembang.
Menurut Wandiana, melalui pemanfaatan TTG yang sederhana dan terjangkau oleh masyarakat ditengah lesunya perekonomian. Ia memprediksi hanya UKM yang dapat terus bertahan.
Ia menambahkan, lomba TTG juga sebagai ajang komunikasi untuk menunjukan peningkatan pemberdayaan masyarakat melalui teknologi yang inovatif dan mudah didapat, ramah lingkungan serta dapat menyelesaikan permasalahan yang ada di sekitarnya.
“Melalui UKM akan muncul recovery dimasa pandemi, produk UKM mampu bertahan karena yang beli itu dapat masyarakat sendiri nantinya. Selain itu mereka nantinya kedepan mampu menyelesaikan masalah dilapangan,”kata dia.
Sementara itu, Kepala Bidang Kerjasama dan Pengelolaan Potensi Desa, Deni Achmad mengatakan, 11 inovasi yang dilombakan itu terdiri dari Alternatif Pengganti Media Tanam dari Enceng Gondok, Lesem 2.1 (Alat Penyemprotan Desinfektan Otomatis), Alat Pengangkat Pipa (mengangkat Pipa yang Patah didalam tanah).
Lalu, Kompor Uap Air, Washtafel, Tungku Barner oli bekas tenaga uap air, SIPP (Alat Pembangkit Listrik), Tungku Lipat portable, Sisris 3.1 (pembantu Pencacah Umbi untuk makanan Ringan), Mesin Pengupas Kentang tenaga air, Komposter.
“lomba TTG ditujukan untuk mengevaluasi kegiatan Posyantek dalam menggali potensi yang ada di desa. Sehingga alat-alat yang dilombakan memiliki manfaat bagi masyarakat sekitarnya, bahkan beberapa alat tersebut memiliki nilai jual yang jika dibandingkan dengan harga pasar akan lebih terjangkau,”ucap Deni.
Selain itu Ia berharap, teknologi yang dibuat mampu meningkatkan produktifitas dan mengembangankan usaha ekonomi masyarakat yang nantinya mampu meningkatkan Pendapatan Asli Desa.
“Kita berharap 11 inovasi ini dapat menigkatkan produk desa kedepan,” pungkas dia.