NGAMPRAH,BBPOS- Pemda Kabupaten Bandung Barat (KBB) mendukung rencana pembuatan Observatorium Sesar Lembang yang digagas Pusat Riset Kebencanaan Geologi pada Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD KBB, Duddy Prabowo menjelaskan, pembuatan Observatorium Sesar Lembang tersebut menjadi sarana sehingga siap menghadapi potensi bencana sesar Lembang.
“Ini sudah sempat didiskusikan di Bapelitbangda tapi terhenti karena Pandemik. Kita sambut baik rencana Observatorium Sesar Lembang, mudah-mudahan jadi pusat wisata edukasi,” katanya, Rabu (20/4).
Ia menambahkan, Pusat Riset Kebencanaan Geologi pada Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam waktu dekat akan membangun infrastruktur Observatorium Sesar Lembang untuk penunjang aktivitas pergerakan patahan secara intensif.
“Tahap awal, BRIN akan memasang instalasi deteksi getaran atau seismograf di tiga titik, yakni di Taman Hutan Raya (Tahura) Ir. H. Djuanda, kawasan perkebunan milik PT PN VIII di Cipada, serta di Kompleks Perkantoran Pemda Bandung Barat,” jelasnya.
Ia menyebut, pengembangan Observatorium Sesar Lembang rencananya akan diintegrasikan dengan command center milik Pemda KBB. Data perekaman sesmic dan GPS bakal dipantau secara berkala untuk mitigasi.
“Tahun 2023 ada bantuan command center. Kita akan integrasikan command center ini dengan konsep BRIN. Kita harap ini jadi fungsi edukasi bencana,”katanya.
Ia berharap, kedepannya tidak hanya alat, tapi ada bangunan khusus sebagai ikon supaya menarik wisatawan. Hal tersebut dilakukan agar keberadaan tempat tersebut menjadi sarana edukasi juga kepada masyarakat.
“Konsep ini kita bicarakan dengan tim perencanaan Pemda KBB bersama BRIN. Mereka ada duduk bersama bagusnya seperti apa,” katanya.