Lembang BBPOS- Dalam peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) tingkat Kabupaten Bandung Barat tahun 2018, Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna menegaskan akan menambah anggaran untuk meningkatkan kesejateraan masyarakat yang mengalami keterbatasan fisik (Difabel) melalui program ekonomi berbasis disabilitas.
Aa Umbara menjelaskan, program ekonomi berbasis disabilitas tersebut akan mengoptimalkan potensi yang ada pada diri penyandang difabel untuk lebih mandiri secara ekonomi Pasalnya, keberadaan mereka tidak bisa dipandang sebelah mata. Terbukti, tidak sedikit para difabel yang memiliki kemampuan sejajar dengan masyarakat normal lainnya bahkan lebih unggul secara kemampuan.
“Saya akan menambah anggaran untuk mengoptimalkan potensi yang mereka (Difabel) miliki dengan terus mengoptimalkan kemampuannya, sehingga secara ekonomi mereka mandiri dan tidak bergantung pada orang lain,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (6/12/2018).
Dalam kesempatan yang dihadiri oleh Ketua Penasehat Rehabilitasi Berbasis Masyarakat (RBM), Yuyun Yuningsih Umbara, Wakil Ketua Penasehat RBM, Sonya Fatmala Kurniawan, para Kepala Dinas, para Camat serta elemen masyarakat tersebut, sempat dibuat kagum oleh penampilan para penyandang difabel.
Selain itu, dalam kesempatan tersebut, Aa Umbara Sutisna sempat tampil berkolaborasi dengan salah satu penyandang disabilitas, Lilis asal Cipongkor dengan menyanyikan beberapa lagu. Dari penampilannya itu, terkumpul uang sebesar Rp 10 juta untuk membantu perkonomian Lilis serta untuk biaya pengobatan ibunya yang harus operasi karena menderita penyakit batu empedu.
“Karena memiliki kekurangan kami akan memberikan alokasi dana lebih untuk progran yang bersifat pemberdayaan,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bandung Barat, Hari Partomo mengatakan, pada peringatan HDI tahun 2018 mengangkat tema “Bandung Barat Inklusi dan Ramah Disabilitas”. Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan tujuan memberikan wawasan kepada masyarakat tentang keberadaan masyarakat difabel yang perlu dukungan moril dan materil sebagai upaya peningkatan martabat, hak, dan kesejahteraan sosialnya.
“Kami mendorong seluruh pihak membangun komitmen mewujudkan kesetaraan agar para penyandang disabilitas memiliki kesempatan yang sama untuk turut andil dalam kegiatan kehidupan sehari-hari. Selain itu, sebagai upaya terciptanya perlindungan dan kesejahteraan bagi mereka,” katanya. (ADV)