Ngamprah, BBPOS – Akibat alih fungsi lahan pertanian menjadi pemukiman dan kawasan industri, Kabupaten Bandung Barat menjadi salah satu daerah rawan pangan di Provinsi Jawa Barat. Namun hal tersebut sudah diantisipasi oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Bandung Barat dengan terus menambah lumbung padi di setiap Desa.
Kepala DPKP Kabupaten Bandung Barat, Ida Nurhamida menjelaskan, Pemda Bandung Barat dalam musim penghujan tahun ini melakukan penanaman padi secara serempak di seluruh wilayah Kabupaten Bandung Barat. Hal tersebut sebagai upaya kongkret Pemda KBB dalam menyikapi anggapan bahwa wilayahnya sangat rentan dengan ketersediaan pangan bagi masyarakat.
“Ini merupakan salah satu program DPKP KBB dalam 100 hari kerja AKUR, yaitu dengan mengoptimalkan seluruh potensi pertanian yang sangat berkaitan erat dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat khususnya padi yang menjadi konsumsi primer masyarakat,” ujarnya kepada BBPOS, Jumat (14/12/2018).
Ia menambahkan, selain melakukan penanaman secara serempak, pihaknya telah melakukan studi khusus ke Suku Badui Banten tentang bagaimana mereka hidup dengan mengoptimalkan stok padi yang disimpan dalam lumbung. Hal tersebut diadopsi Pemda KBB untuk mengantisipasi kerawanan pangan (paceklik) sebelum musim panen tiba. Oleh karena itu, DPKP KBB telah membangun hampir 70 lumbung padi yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Bandung Barat termasuk 4 lumbung padi baru yang terletak di Desa Giri Mukti.
“Dengan tersedianya stok padi dalam lumbung, pada saat musim tanam, masyarakat tidak perlu khawatir dengan ketersediaan pangan sebelum masa panen tiba karena masih mempunyai stok padi cadangan,” katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, Pemda KBB tidak hanya fokus pada ketersediaan padi saja, melainkan komoditas pertanian unggulan lainnya pun masih menjadi program utama dalam 100 hari kerja AKUR. Hal tersebut dibuktikan pada saat memperingati Hari Pangan Sedunia yang berlangsung pada 3 November 2018 lalu.
“Saya bersyukur KBB mempunyai ketahanan pangan yang cukup baik, setiap daerah mempunyai komoditan pertanian masing-masing,” pungkasnya. (Adv)