CILILIN, BBPOS – Objek wisata Curug Sawer yang berada di Kampung Asrama Radio RT01/01, Desa Cililin, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB) kondisinya sangat memprihatinkan.
Pasalnya, sarana dan prasarana di lokasi tersebut, seperti toilet, mushola hingga kamar ganti baju kondisinya tak terurus, kotor hingga bangunannya lapuk.
Pengelola Curug Sawer, Parto (43) mengungkapkan, kondisi tersebut terjadi diakibatkan oleh pandemi Covid-19 pada tahun 2020 lalu.
“Sudah tidak dikelola, saat pandemi ada lokasi wisata ini sepi dari pengunjung luar daerah,” katanya kepada BBPOS saat ditemui.
Ia mengatakan, di lokasi tersebut bukan hanya Curug Sawer saja melainkan ada tujuh curug yang dapat dinikmati oleh para wisatawan.
Kendati demikian, selain sarana-prasarana yang tak memadai, kondisi jalan untuk sampai ke tujuan pun rusak parah.
“Jalan rusak, yang lain rusak sudah tak terurus, ini kan milik perhutani. Tapi kelompok sadar wisata sudah diajukan ke desa. Sekarang juga kuta sedang mencari investor untuk membangkitkan kembali perekonomian melalui wisata ini,” bebernya.
“Jadi sekarang mah yang mau masuk tidak disuruh beli tiket dan ini terjadi pasca pandemi ada,” sambungnya.
Pada tahun 2019 lalu, sebut dia, per-bulan kunjungan wisatawan ke Curug Sawer baik lokal maupun luar daerah mencapai 800 orang.
Bahkan, sambung dia, dengan harga tiket perorang Rp 7.500 orang lanjut dia, sedikitnya bisa membayar 10 pegawai.
“Dulu bersih dan terurus itu karena ada yang bertugas disini, seperti bersih-bersih dan menata hal lainnya agar lebih enak ketika ada pengunjung. Sekarang mah tinggal saya saja sendiri,” sebutnya.
Ia menilai, Curug Sawer berpotensi menjadi kawasan objek wisata yang dapat membangkitkan ekonomi kawasan setempat.
Oleh karena itu, ia berharap, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bandung Barat bisa mendorong kawasan wisata Curug Sawer agar dapat kembali ramai.
“Kepingin mah ya kolaborasi gitu antara perhutani dan Pemda Bandung Barat, ini untuk kemajuan masyarakatnya sendiri,” pungkasnya.
Sementara itu, Yesya (21) warga sekitar Curug Sawer mengatakan, curug ini selalu banyak pengunjung. Bahkan, lokasi tersebut kerap dipakai camping oleh pengunjung luar daerah.
”Memang dulu, banyak yang datang untuk berswafoto kebanyak dipakai camping. Namun kini semakin jarang pengunjung yang datang tak seramai dulu. Banyak pengunjung yang dari daerah lain justru kecewa karena sarana-prasarana rusak,” sebut dia.
“Berharap sih lokasi wisata ini bisa seramai seperti dulu, menurut saya ini tidak jauh indah dengan Curug Malela,” tandasnya.***