Ngamprah, BBPOS – Sejumlah penjual bendera merah putih mengeluhkan turunnya omzet penjualan mereka di tengah wabah pandemi COVID-19. Omzet penjualan bendera merosot hingga 40 persen.
“Biasanya rame, sekarang sepi. Beda dengan tahun lalu, dulu 100 kodi saja bisa habis sekarang 60 kodi saja tidak sampai,” ujar Iwan Setiawan (45), agen sekaligus pedagang bendera di Underpass Desa Sukatani, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Senin (10/8).
Iwan mengaku sudah beberapa kali menjual bendera dan umbul-umbul di momentum Agustus. Jika dibandingkan dengan tahun lalu omzet yang didapat juga berkurang.
Biasanya kata dia, di H-7 ini para pembeli sudah ramai, bahkan dari perkantoran sampai sekolah-sekolah tidak sedikit yang memesan.
Meskipun di masa pandemi ini terjadi penurunan penjualan, namun dia menganggap masyarakat masih antusias menyambut peringatan Hari Kemerdekaan.
“Tahun lalu omzet bisa sampai Rp 100 juta. Sekarang mah gatau berapa belum kelihatan, tapi suka aja ada yang beli,” kata dia.
Iwan menambahkan ia hanya menjual bendera di bulan Agustus saja. Setelah itu dirinya mengaku kembali pada rutinitas biasa sebagai penjual kupat tahu khas Padalarang.
“Keseharian mah kerja menjual kupat tahu, kalo jual bendera ya pas momen 17-an aja,” kata dia.
Ditanya harga bendera yang dijualnya, Iwan menerangkan setiap ukuran memiliki harga yang berbeda. Adapun harganya mulai Rp5 ribu hingga Rp35 ribu. Untuk dekor, ukuran panjang 2 meter bisa sampai Rp50 ribu.
“Harga pariatif, tapi yang paling dominan itu yang harga Rp 35 ribu. Pembeli sukanya itu, umbul-umbul di tahun ini merosot,” jelas dia.