Padalarang, BBPOS- Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kabupaten Bandung Barat (KBB) dipercepat selama masa Pandemik Covid-19. PT Bank Negara Indonesia selaku operator yang ditunjuk pemerintah menargetkan penyaluran BPNT wilayah KBB selesai pada Minggu ini.
Langkah percepatan penyaluran BPNT ini merupakan upaya mendukung pemerintah terkait upaya percepatan penyaluran bansos pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Kepala BNI Perintis Kemerdekaan Bandung, Fahrulrazi mengatakan jumlah penerima bantuan BPNT di KBB ada sebanyak 48.545 keluarga penerima manfaat (KPM). Mulai hari ini, KPM telah bisa mencairkan di seluruh agen 46 BNI.
“Untuk di KBB itu menyalurkan tambahan saja sekitar 48.545 keluarga penerima manfaat (KPM). Hari ini sudah mulai kita salurkan dan nanti secara bertahap KPM-nya tinggal mencairkan di agen 46 yang sudah kita tunjuk,” katanya saat ditemui di Padalarang, Jumat (30/7/2021).
Fahrulrazi menjelaskan Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) atau Bantuan Sembako, tidak diberikan dalam bentuk barang, melainkan dalam bentuk uang yang dikirim ke rekening penerima melalui Himpunan Bank Negara (Himbara).
Sejak awal, BNI bersama Himbara menjalankan fungsi sebagai Agent of Development dan siap mensuskseskan penyaluran Bansos dari Kementerian Sosial, termasuk pada masa PPKM seperti saat ini.
“Agen yang sudah disiapkan untuk di KBB saja ada 210 agen 46 untuk mencairkan bantuan pangan non tunai ini disebar di 10 kecamatan di Bandung Barat,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial KBB, Sri Dustirawati mengatakan bukan hanya BPNT, sejumlah bantuan dari pusat atau pun dari daerah terus dikebut penyalurannya selama masa PPKM. Untuk BPNT sendiri pencairan langsung dilakukan selama 3 bulan.
“Alhamdulillah kita menerima berbagai bantuan dari Kemensos baik itu BST, PKH dan BPNT dan sekarang mencairkan BPNT 3 bulan, Juli, Agustus dan September dan itu sekaligus dicairkan,” jelasnya.
Sri menjelaskan data awal penerima BPNT di KBB ada sekitar 83 ribu. Sekitar awal Juni mengalami perluasan jumlah dengan tambahan 48.545 KPM. “Nah ini artinya ada penambahan masyarakat Bandung Barat. Beruntung kita mengalami penambahan cukup banyak,” terangnya.