Ngamprah, BBPOS – Pemerintah terus berupaya meningkatkan kesejahteraan rakyat, salah satunya melalui Program Padat Karya pertanian untuk mendongkrak sektor perekonomian akibat pandemi COVID-19.
Hal itu disampaikan Kementerian Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah saat menandatangani Nota Kesepahaman/Memorandum of Understanding (MoU),di lingkup Pemda Kabupaten Bandung Barat, Minggu (19/7).
“Kami mengarahkan dengan memberikan kepada masyarakat dengan mengembangkan pertanian melalui pelatihan BLK pertanian di Bandung Barat,” ujar Ida.
Program tersebut menargetkan para petani yang terkena dampak akibat wabah COVID-19 yang melumpuhkan perekonomian. Tidak hanya di Indonesia tetapi juga hampir di seluruh dunia.
Sebab kata dia, pandemi COVID-19 telah berdampak terhadap berbagai bidang sosial dan ekonomi. Oleh karena diperlukan sinergi dari berbagai pihak untuk menjaga ketahanan nasional atas dampak pandemi tersebut.
“Saya yakin dan percaya bahwa dalam menghadapi COVID-19 yaitu dengan membangun solidaritas diantara kita antara pemerintah pusat dan daerah,” kata dia.
Program Padat Karya pertanian kata dia, khususnya bagi para petani akan mengutamakan pemanfaatan sumber daya dari lahan yang sudah disiapkan Pemkab Bandung Barat.
Sebanyak lahan 15 hektar lanjut dia yang Pemkab Bandung Barat siapkan untuk dijadijadikan langkah awal dalam mengembangkan pemberdayaan pertanian. Dengan begitu, diharapkan pertumbuhan ekonomi di KBB meningkat melalui program tersebut.
“Dengan harapan kita akan kembangkan hal yang sama di Kabupaten/Kota lain. Saya yakin dan percaya masyarakat KBB bahwa KBB memang layak menjadi percontohan,” kata dia.
Sementara itu, Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna mengatakan, Pemkab Bandung Barat berkomitmen memperbaiki sektor ekonomis dengan mengoptimalkan potensi pertanian.
“Kalau ini berhasil, kita sekarang menyediakan lahan 15 hektare, tentunya akan dilihat tiga bulan ke depan kemajuannya seperti apa. Jika optimal lahan akan diperluas,” imbuhnya.
Umbara menegaskan, pihaknya juga sudah menyiapkan lahan lain untuk menjalankan program serupa. Ia menyebut, tidak hanya untuk penanganan warga terdampak COVID-19 saja.
“Tentunya kita akan mengoptimalkan potensi pertanian dengan lahan yang dimiliki. Ini akan berlaku di seluruh wilayah KBB termasuk di selatan,” pungkasnya.