Padalarang, BBPOS – Kecamatan Padalarang dan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB) kembali diterjang banjir bandang, Minggu (23/3/2020) pukul 17.00 WIB. Sebanyak 203 rumah terendam banjir, namun 834 jiwa malah menolak diungsikan karena masih takut wabah Corona.
Adi Sutiyah, 29, Warga Desa Mekarsari Kecamatan Ngamprah KBB mengaku lebih memilih tetap bertahan di rumah. “Saya tidak mau mengungsi, karena rumah 2 lantai. Kalau banjirnya parah, pasti ngungsi,” katanya, Senin (30/3/2020).
Adi tidak berharap banjir itu terjadi lagi, karena harus membersihkan rumah setiap banjir. Dirinya menghidari kontak fisik dengan warga lain atau berkumpul di satu titik, apalagi masih ada wabah Corona.
“Saya nggak mau ngungsi, takut Corona. Lebih baik di rumah. Anjuran pemerintah sudah jelas, harus hindari keramaian, lokasi pengungsian pasti ngumpul banyak orang,” ucapnya.
Berdasar laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat, untuk Kecamatan Padalarang ada enam desa yang terdampak yakni, Margajaya, Cipendeuy, Laksanamekar, Jayamekar, Cimareme dan Kertajaya.
Dari enam desa itu, setidaknya sebanyak 177 rumah dari 175 kepala keluarga (KK) atau 732 jiwa terdampak, tiga rumah rusak berat juga merendam satu masjid dan empat mushola.
Kecamatan Ngamprah Desa Mekarsari sebanyak 26 rumah terendam dengan jumlah jiwa terdampak 33 kepala keluarga (KK) 102 jiwa.
Kepala BPBD KBB, Duddy Prabowo memastikan tidak ada korban jiwan dalam peristiwa itu. “Kami bersama aparatur kewilayahan mengungsikan warga terdampak serta melakukan evakuasi barang-barang milik warga,” kata Duddy.
Pihaknya pun memasang tenda darurat bagi warga yang mengungsi. “Pemasangan tenda sudah dilakukan oleh Tagana dan segala bentuk perkembangan di lokasi bencana akan dilaporkan kembali sesuai perkembangan di lapangan,” pungkasnya.