NGAMPRAH, BBPOS – Dinas Peternakan dan Perikanan (Dispernakan) Kabupaten Bandung Barat (KBB) menyebut penyebaran kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak sudah terkendali.
Kepala Dispernakan KBB, Undang Husni Thamrin mengatakan, penurunan kasus PMK sudah cukup masif. Dari 44.367 kasus, kini tersisa 5.217 kasus, saat ini tengah dalam proses pemulihan.
“Alhamdulillah sudah terkendali karena kami terus memasifkan pemberian vaksinasi terhadap hewan-hewan yang belum terpapar,” ujarnya di Ngamprah, Rabu (24/8/2022).
Menurutnya, penyakit yang sempat menggemparkan para peternak tersebut, menimbulkan kerugian hingga mencapai Rp30 miliar lebih dalam kurun waktu kurang lebih dua bulan.
Dari total 44.367 hewan tersebut, diantaranya sebanyak 2.279 ekor mati, 29.058 ekor sembuh, 3.287 ekor potong bersyarat dan 29.058 sembuh.
“Hewan peternak KBB, yang paling banyak diserang oleh penyakit tersebut, sapi. Selebihnya, menyerang domba dan kambing,” katanya.
Jumlah hewan ternak di KBB per tanggal 17 Agustus 2022 sambung Unang, terdiri dari sapi perah 23.434 ekor, sapi potong 1.685 ekor, kerbau 486 ekor, kuda 659 ekor, kambing 1.960 serta domba 26103 ekor.
Kendati saat ini wilayah KBB relatif aman dengan serangan PMK, namun Unang mengimbau agar para peternak tetap waspada.
Terutama terhadap hewan dari luar yang belum tentu aman dari serangan penyakit tersebut. “Tetap kita harus berhati-hati dengan hewan dari luar yang mau masuk ke daerah kita,” tegasnya.
Kepala Bidang Peternakan Dispernakan KBB, Wiwin Aprianti mengatakan, hingga saat inipun pihaknya tetap memberikan vaksinasi pada hewan ternak.
Wiwin menyebutkan, jumlah hewan yang sudah divaksinasi di KBB sebanyak 10.1675 ekor. Pihaknya telah melakukan vaksinasi tahap satu terhadap hewan ternak tersebut.
“Yang kita vaksin itu 50 persennya dari populasi. Karena sisanya sudah tertular. Insha Allah vaksinasi tahap dua bakal dilaksanakan Januari tahun depan,” ungkapnya.
Sementara terkait, peternak yang hewannya terkena serangan PMK dan mati, Dispernakan tengah mempersiapkan data pengajuan bantuan ke pemerintah pusat.
Saat ini, pihaknya baru sebatas melakukan sosialisasi pada peternak. Jumlah ternak yang akan diajukan 1.209 ekor, untuk dibagikan ke petani maksimal 5 ekor
“Bantuan yang disiapkan pemerintah pusat untuk sapi sebesar Rp10 juta/ ekor dan domba Rp1,5 juta. Nantinya bantuan langsung masuk rekening peternaknya,” jelas Wiwin.