Padalarang, BBPOS – Warga di sekitar Lingkungan Kampung Cibingbin, RT 02 RW 04 Desa Laksanamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) dikejutkan dengan penemuan mayat di sebuah aliran kali.
Diketahui, korban adalah warga Kampung Kadupandak, RT 14/04, Desa Bulagor, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang bernama Muhamad Rafei (21) seorang karyawan di PT INDAH TEX.
“Benar, korban dinyatakan hilang sejak Senin 18 Juli 2022, dan dalam pencarian pihak keluarga,” katanya, Jumat (22/7/2022).
Ia mengatakan, berdasarkan saksi atas nama Suarsa (45), pada Kamis 21 Juli 2022 sekitar pukul 08.00 WIB. Saksi tengah melintas di kali tersebut, kemudian melihat mayat dan langsung memanggil warga.
“Dia lagi melintas di kali itu, dan melihat sesosok mayat. Lalu memanggil warga dan aparat setempat,” kata Darwan.
Korban ditemukan dalam kondisi menyangkut pada ranting pohon yang tumbang dengan menggunakan menggunakan kaos pendek warna hitam, celana panjang taktikal warna hitam.
Darwan menduga, korban terpeleset dan masuk pada genangan anak sungai waduk Saguling.
“Dalam pemeriksaan fisik luar korban oleh tim Identifikasi Polres Cimahi untuk sementara tidak ditemukan luka akibat kekerasan pada bagian tubuh korban,” kata Darwan.
“Korban diduga meninggal akibat sebelumnya terpeleset ke anak sungai saguling yang cukup dalam ditemukan telah mengapung dipermukaan air yang tertahan pada ranting pohon yang tumbang,” tandasnya.
Sementara itu, Maesaroh (43) saksi dan juga bibi korban mengatakan, pada hari Senin tanggal 18 Juli 2022 sekitar jam 07.00 WIB melihat korban seperti kesurupan dan diam di depan kos-kosan seperti orang marah-marah.
“Melihat korban (Rafei) marah-marah, saya dan suami kemudian menenangkan si korban, dan korban sempat sadar lalu masuk ke dalam kos-kosan,” ujarnya.
Maesaroh yang juga pemilik kost tempat korban tinggal menjelaskan, hingga pada sekitar jam 11.00 WIB, ia melihat korban berlari keluar dari kost lalu kemudian memberitahukan kepada keluarganya.
“Saya memberitahukan ke keluarga dan korban sempat dicari mulai dari hari senin tanggal 18 Juli 2022 bersama warga setempat,” tuturnya.
Atas permintaan keluarganya, tambah dia, korban dibawa ke rumah duka lantaran pihak keluarga korban keberatan untuk dilakukan autopsi.
“Pihak keluarga menerima kejadian tersebut sebagai musibah selanjutnya korban dimakamkan,” pungkasnya.