NGAMPRAH, BBPOS,- Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung Barat (KBB) meminta para pengelola objek wisata dan hotel untuk menerapkan regulasi terkait persiapan mi mi jelang peringatan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) KBB, Heri Partomo mengatakan, sosialisasi terkait penerapan aturan jelang Nataru tersebut perlu dilakukan lantaran menjadi kewajiban pihaknya.
“Kita hanya menyampaikan sosialisasi dari Polres Cimahi dan Polda Jabar kepada teman-teman pengelola objek wisata,” katanya saat ditemui di Kantor Disparbud KBB, Jumat (23/12/2022).
Kendati demikian, terkait bagaimana para pengelola menerapkan dan merealisasikan aturan tersebut, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada pihak pengelola wisata.
“Tapi kita tidak bisa menekan mereka, harus seperti apa dan bagaimananya, aturannya harus seperti apa, nanti dibatasinya berapa orang, nanti pihak kepolisian yang bakal mengarahkan,” jelasnya.
“Jadi intinya mensosialisasikan apa yang disampaikan terkait pengamanan jelang Nataru,” sambungnya..
Termasuk, sambung dia, terkait okupansi pengunjung hotel juga diatur dari sana. Kendati begitu, untuk okupansi ini sebenarnya tidak ada batasan untuk sekarang, meski kasus COVID-19 belum berakhir.
“Namun yang pasti kita sampaikan kepada pengelola, minimal yang berkunjung sudah divaksin,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya menekankan para pengelola agar protokol kesehatan (Prokes) harus tetap bisa diterapkan secara masif kepada para wisatawan.
“Kita secara aturan harus ikuti prokes dan memastikan mereka harus datang dengan menyampaikan hasil booster,” ucapnya.
Disinggung terkait kebijakan kegiatan keramaian saat tahun baru, ia mengaku, sekarang belum ada aturan terkait diperbolehkan atau tidaknya ada keramaian saat tahun baru.
“Mungkin kalau diperbolehkan, dari jauh-jauh hari para pengelola wisata dan hotel sudah melakukan promosi. Tapi, karena belum ada jadi kita tidak mengetahui boleh atau tidaknya,” terangnya.
Kendati begitu, lanjut dia, dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19 pihaknya tetap mendorong kunjungan wisatawan.
Namun, untuk promosinya kembali lagi kepada pengelola lantaran Disparbud hanya mendorong sesuai dengan kemampuan yang ada, khususnya di bidang promosi.
“Kita juga mendorong promosi wisata yang ada di wilayah KBB. Tapi, tentunya lebih efektif promosi yang dilakukan masing-masing pengelola lantaran mereka memiliki target masing-masing,” tandasnya.