Cipatat, BBPOS – Seorang janda tua di Kampung Sasaksaat RT4/RW4, Desa Sumur Bandung, Kecamatan Cipatat, KBB. Menempati rumah dengan kondisi yang nyaris roboh.
Rumah panggung yang terbuat dari kayu serta dengan dinding yang dari bambu itu pun terlihat miring dan disangga oleh batu.
Bagaimana tidak, sejak didirikan hingga sekarang, belum pernah ada perbaikan atau rehab sekalipun.
“Teu aya bantosan a hampir 25 tahun, padahal abdi tos ngintunkeun data-data ka desa,” kata Karyati (53) saat ditemui dikediamannya, senin (15/9).
Rumah berukuran 3×2 meter itu terbilang tak layak huni. Selain kondisinya nyaris roboh, tiang penyangga rumahnya pun lapuk termakan usia.
Kemudian, bagian atap juga sering bocor dikala hujan sehingga rumahnya selalu kemasukan air.
Untuk hidup sehari-hari, Karyati mengandalkan pemberian dari anaknya. Sebab, kondisi fisiknya pun sudah tak kuat jika bekerja terlalu berat.
Sehingga, dirinya pun tak lagi sanggup bekerja khususnya di bawah terik matahari.
“Sudah ga kuat, ibu mah kie we di bumi. Upami dipasihan wae ku putra isin. Putra ge gaduh kawajiban tanggung jawab ka keluargana,” terang dia.
Ia menuturkan, hingga saat ini belum ada bantuan bedah rumah dari pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB) maupun desa setempat.
Dirinya pernah didatangi perangkat desa setempat menanyakan ukuran rumah dan melihat-lihat kondisi rumahnya. Hanya saja, hingga kini belum pernah ada realisasinya.
“Hanya di lihat lalu difoto oleh pihak desa. Sampai sekarang ga ada bantuan,” ucap dia.
Dia berharap, pemerintah baik kabupaten maupun pemerintah desa (Pemdes) bisa membantu memperbaiki rumah miliknya.
Sehingga, dirinya bisa merasa nyaman saat tidur di malam hari tanpa ada rasa takut kalau nanti rumahnya roboh maupun bocor saat hujan.
“Harapannya ya pemerintah bisa membantu merenovasi rumah ini. Jadi gak takut lagi di dalam rumah,” harapnya.