Ngamprah, BBPOS – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat, menyatakan, jumlah masyarakat KBB yang telah mendapat vaksinasi COVID-19 dosis pertama sebanyak 253.400 orang.
Sementara untuk dosis kedua sebanyak 138.410 orang, hal tersebut tak berbanding lurus dengan target Pemerintah KBB, yakni 1.396.176 orang.
Sekretaris Dinkes KBB, Nanang Ismantoro mengakui vaksinasi COVID-19 dosis pertama saat ini baru mencapai 18 persen sementara untuk dosis kedua baru 10 persen. Hal ini akibat terkendala banyaknya warga yang belum peduli vaksin virus Corona.
“Kita sekarang lagi mengejar vaksinasi yang kesatu juga yaitu usia lanjut (usila) dan target vaksinasi yang kedua. Minimalnya 70 persen dari target yang sudah kita tentukan,” ungkap Nanang saat ditemui, Senin (2/8/2021).
Ia mengklaim, di awal vaksinasi COVID-19 dilakukan, antusiasme sangat tinggi sehingga terbilang cepat. Namun kini, masih terdapat sisa target sasaran yang belum divaksin termasuk mereka yang tak antusias divaksin.
“Imun tubuh itu sangat penting, karena itu kita akan terus gebyarkan vaksinasi ini dengan sasaran target perhari itu 11 ribu,” katanya.
Hal ini juga, kata Nanang, dikarenakan beragamnya masyarakat Bandung Barat mulai dari kultur, tingkat pendidikan, kemampuan ekonomi dan lain sebagainya.
Sehingga ketika gelombang awal yang mendaftar cenderung pro aktif mendaftar akibat mendaftar dalam format digital dan undangan ke faskes secara digital.
“Meskipun banyak yang pro aktif mengikuti vaksinasi, tapi tidak sedikit masyarakat yang takut menjalani vaksinasi COVID-19 akibat beredarnya hoaks negatif terkait vaksinasi. Padahal imun bagi tubuh juga penting,” papar dia.
Selain terkendala oleh isu negatif, lanjut Nanang, sisa target vaksinasi COVID-19 pun kebanyakan adalah mereka yang kurang familiar dengan teknologi. Karena itu, pihaknya meminta pemerintah di daerah untuk terus mensosialisasikan program pemerintah untuk memerangi virus Corona.
“Siapa pun yang ingin menyelenggarakan vaksinasi kita akan layani. Selagi vaksinnya masih ada, Kita ketahui sekarang itu vaksin semua kabupaten membutuhkan, sedangkan suplay dari provinsi dari pusat itu emang dijatah. Kalo vaksinasi kita ada, kita habiskan cepat,” pungkasnya.