Ngamprah, BBPOS – Ketua DPRD KBB, Rismanto meminta pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB) menindaklanjuti peringatan yang diberikan oleh BMKG terkait sesar Lembang.
Menurutnya, Pemkab Bandung Barat harus mengoptimalkan upaya mencegah dalam bencana gempa sesar tersebut.
“Saya rasa peringatan dari BMKG harus diperhatikan karena memiliki nilai edukatif dan membuat kita lebih waspada,” ujar dia kepada BBPOS, Rabu (27/1/2021).
Seperti yang Rismanto ketahui, sesar Lembang membentang sepanjang 29 kilometer yang melintasi empat kecamatan di KBB yakni Parongpong, Cisarua, Lembang dan Padalarang.
Ia menambahkan, dinas terkait yakni Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB untuk mengedukasi masyarakat terkait bahaya sesar Lembang hingga tingkat bawah.
“BPBD KBB harus melakukan beberapa hal, salahsatunya memberi edukasi masyarakat tentang siaga bencana dengan mengoptimalkan desa siaga bencana,” katanya.
Rismanto menegaskan, Pemkab Bandung Barat harus mengoptimalkan anggaran kebencanaan yang ada untuk memaksimalkan upaya edukasi dan sosialisasi menghadapi bencana sesar Lembang.
“Berikutnya rambu rambu bencana, jalur evakuasi harus ditambah dan yang rusak diperbaiki, intinya harus waspada,” pungkasnya.
Sementara itu, salah satu korban gempa pada tahun 2011 di Kampung Muril, Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Dadang (45) mengatakan, dirinya mengaku trauma dengan kejadian naas yang dialaminya sepuluh tahun silam.
“Saya takut karena kecamatan Cisarua menjadi salah satu wilayah yang terlintasi oleh patahan sesar Lembang yang terancam kembali gempa,” katanya.
Dadang menyebut, hingga saat ini dirinya masih membangun rumah yang hancur akibat gempa yang menimpa wilayahnya beberapa tahun silam yang mengakibatkan kerugian hingga puluhan juta rupiah.
“Saya membangun rumah kembali sampai sekarang belum selesai. Tapi dengan edukasi yang saya peroleh selama ini bangunan yang dibangun standar tahan gempa,” katanya.