NGAMPRAH, BBPOS- PT Indonesia Power UP Saguling mendukung upaya konservasi lokasi penemuan fosil gajah di pulau Sirtwo Island Waduk Saguling, di Kampung Suramanggala RT 01 RW 01 Desa Baranangsiang, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Diketahui, wilayah Sirtwo Island merupakan lahan PLTA Saguling yang dikelola oleh perusahaan plat merah PT Indonesia Power. Meski dalam praktiknya bergerak di bidang kelistrikan, Indonesia Power mengaku siap mendukung upaya konservasi dan penelitian lebih lanjut terkait fosil tersebut.
“Pasti kita mendukung, walaupun kita bergerak di bidang pembangkit tenaga listrik, kami juga mendukung segala kegiatan dari pemerintah warga sekitar dan pengembangan ilmu pengetahuan,” kata Supervisor Senior (SPS) Humas dan Keamanan Budi Wahyudi, Selasa 19 Oktober 2021.
Budi menjelaskan dalam waktu dekat pihaknya bakal menggelar pertemuan dengan bagian sejarah dan cagar budaya dari Disbudpar KBB. Hal itu dilakukan guna memetakan langkah kedepan terkait upaya konservasi, pengembangan wisata, hingga penelitian lanjutan.
“Untuk sementara kami belum bisa memutuskan untuk kedepannya bagaimana, hanya saja kami itu sedang berkordinasi dengan pihak terkait bagian cagar budaya dan sejarah Disparbud KBB,” tambahnya.
Semula pihak Indonesia Power berencana melakukan pemasangan garis polisi di pulau tersebut sebagai upaya pelindungan. Namun, karena ada masukan dari beberapa pihak khawatir memancing rasa penasaran publik langkah itu dibatalkan.
“Memang sudah ada arahan dari kasi sejarah dan cagar budaya untuk dipasang police line. Hanya saja begitu tim kami turun ke lapangan kemarin hari minggu dari tim keamanan sudah turun untuk cek lokasi ada arahan di lapangan beda lagi oleh peneliti. Khawatir, justru malah mengundang banyak warga,” paparnya.
Budi mengatakan Indonesia Power menerjunkan petugas keamanan internal untuk menjaga pulau tersebut. Sebanyak 4 personil akan patroli dan berjaga dari kejauhan agar fosil tersebut tetap aman.
“Iya memantau dari kejauhan sambil patroli, nanti sesekali mungkin nanti ke lokasi untuk melihat sikon nya. Karena memang di sini kami masih masa pandemi tidak boleh ada yang berkerumun. Ya kita hanya mengimbau kepada warga untuk tidak berkerumun dan untuk mendukung para peneliti melakukan kegiatan penelitiannya,” jelasnya.
“Untuk patroli cukup 3 sampai 4 orang, karena memang kita sebagai obyek vital nasional. Itu memang ada titik-titik yang memang harus dijaga, tidak boleh dilepas. Nanti ada tim patroli nya sendiri (patroli air),” pungkasnya.
Diketahui, hasil survei ke pulau Sirtwo Island, yang terletak di Kampung Suramanggala RT 01 RW 01 Desa Baranangsiang, Kecamatan Cipongkor, KBB, paleontolog dari UI dan ITB menemukan sedikitnya 17 titik fosil tulang hewan (verterbrata) berbagai jenis dan bentuk.
Peneliti menemukan fosil bagian lengan, kaki, tangan, tulang belakang, dan bagian kepala. Fosil tersebut diperkirakan berusia 3.000 tahun terdiri dari fosil kerbau, sapi, rusa, dan gajah.