NGAMPRAH, BBPOS – Pemkab Bandung Barat bakal menyiagakan seluruh aparat kewilayahan untuk mengantisipasi bencana yang setiap saat bisa datang.
Hal tersebut diungkapkan Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan saat disinggung terkait siaga 1 bencana yang diterapkan Pemrov Jabar, Jumat (12/11).
Ia mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan menggelar apel kesiapsiagaan untuk menyiapkan personil di setiap wilayah di Kabupaten Bandung Barat.
“Nanti kita akan melakukan gelar pasukan dengan aparat kewilayahan memastikan bahwa langkah antisipatif penanganan bencana sudah dilakukan,” katanya.
Ia pun menegaskan, pihaknya pun telah menginstruksikan kepada tim TAPD untuk menyiapkan Biaya Tak Terduga (BTT) bagi penanganan bencana di wilayahnya.
“BTT kita itu ada Rp22 milliar yang juga diperuntukkan untuk bencana non alam,”katanya.
Hengky mengimbau, masyarakat untuk senantiasa waspada lantaran bencana bisa datang setiap saat termasuk bagi aparat kewilayahan yang ada di daerah rawan bencana.
“Saya mengimbau masyarakat tetap hati-hati dan waspada apalagi saat ini musim penghujan sudah mulai tiba,” katanya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB Duddy Prabowo mengatakan status siaga darurat di Bandung Barat ditetapkan sejak 1 November sampai 31 Mei 2022 mendatang.
“Antisipasi masuknya musim penghujan pemerintah daerah menaikan status menjadi siaga darurat banjir, banjir bandang, dan tanah longsor dari tanggal 1 November 2021 sampai 31 Mei 2022,” katanya.
Ia menambahkan, pertimbangan peningkatan status kebencanaan daerah tersebut yakni kejadian bencana hidrometeorologi yang telah terjadi maupun yang diprediksi bisa terjadi selama musim hujan.
“Musim hujan di rentang waktu itu, berdasarkan prediksi puncaknya akan terjadi di bulan Januari nanti,” katanya
Duddy mengatakan tak menutup kemungkinan status kebencanaan di Bandung Barat bisa naik kembali jika eskalasi kejadian bencana dalam rentang waktu tersebut mengalami peningkatan.
“Kalau eskalasi bencana meningkat mungkin statusnya dinaikkan lagi ke tanggap darurat, tapi kan yang seperti itu sifatnya kasuistis. Yang jelas sekarang sudah siaga darurat sampai 31 Mei 2022,” katanya.