Ngamprah BBPOS- Netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Bandung Barat (KBB) menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2019, menjadi bahan bahasan Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna dan Wakil Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan. Masyarakat membacanya, jika antara bupati dan wakil bupati terkesan silang pendapat tentang netralitas ASN atau Pegawai Negeri Sipil (PNS) ini.
Berawal dari pernyataan Hengki yang menyoroti sikap ASN terhadap sinyalemen masuk ke wilayah politik praktis untuk kepentingan Pemilu 2019. Hengki mengingatkan ASN agar berhati-hati, sehingga tidak terjebak dengan politik praktis. Bahkan ia meminta ASN tidak menjadi tim sukses parpol tertentu.
Sejurus kemudian Aa Umbara memberikan tanggapannya tentang netralitas ASN tersebut. Aa meyakini jika ASN KBB cukup memahami aturan main netralitas itu sehingga ia berpendapat tidak perlu lagi diingatkan.
Menjawab tentang kesan silang pendapat tersebut, Hengki membantahnya. Ia menegaskan jika hubungan antara dirinya dengan bupati baik-baik saja. Jika ada perbedaan pilihanpun dalam Pemilu mendatang, kata Hengki itu hanya dinamika saja.
“Kalau saya kemarin mengatakan ada indikasi keterlibatan ASN untuk beraflisiasi dengan salah satu parpol, itu saya sampaikan sesuai dengan laporan masyarakat. Saya justru khawatir, kalau tidak diingatkan mereka lupa,” bebernya.
Hengki bahkan berupaya mencegah agar para ASN untuk tidak mengambil resiko. Pasalnya, laporan yang ia terima dari masyarakat itu diantaranya berupa rekaman suara tentang keterlibatan ASN tersebut. Justru kalau rekaman ini dibuka di publik yang rugi adalah ASN tersebut dan salah satu partai peserta pemilu.
“Sebenarnya ini yang ingin saya sampaikan pada Pak Bupati, bahwa saya mengingatkan saja sesuai laporan masyarakat. Tapi kita belum sempat berkomunikasi langsung. Waktu saya telpon, tidak diangkat. Barangkali pak bupati lagi sibuk,” terangnya.
Orang nomor dua di KBB inipun mengaku jika apa yang ia lakukan selama ini intinya demi kebaikan juga. Ungkapannya tentang netralitas ASN itupun tidak bermaksud menyangsikan pemahaman mereka.
“Sekali lagi saya katakan, kalau saya hanya sekedar mengingatkan barangkali mereka lupa. Mumpung belum terlanjur lebih jauh, ya marilah kita perbaiki supaya tidak terulang, Jangan sampai menjadi bom waktu,” pungkasnya.(Hens)