Ngamprah, BBPOS – Ratusan koin kuno peninggalan kolonial Belanda, ditemukan di sumber mata air panas Desa Cimanggu, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Koin bertuliskan tahun 1857 dan 1915 tersebut ditemukan dalam waktu yang berbeda-beda.
Penemu koin kuno era kolonial ini adalah warga setempat kala melakukan kerja bakti di sumber mata air panas.
“Saat warga sedang melakukan pembersihan atau pemugaran, saya dan warga lain tidak sengaja menemukan koin kuno itu yang terpendam didalam sumber mata air panas ini,” ungkap Ketua Pokdarwis Desa Cimanggu, Rosita Lesmana kepada wartawan, Rabu (4/8/2021).
Ia mengatakan, dalam kurun waktu satu minggu melakukan kerja bakti di lokasi tersebut. Sedikitnya terdapat 80 koin yang ditemukan dalam satu hari.
“Kalau saya pribadi menemukan koin sekitar 80 keping, selain saya ada juga anak-anak yang membantu membersihkan juga menemukan koin itu. Jika dihitung bisa mencapai ratusan koin,” katanya.
Ia menjelaskan, lokasi sumber mata air panas tersebut seingatnya, pernah menjadi wisata spritual pada zaman itu. Namun, soal sumber mata air panas yang muncul di desa Cimanggu, Rosita belum mengetahui asalnya darimana.
“Dulu mah banyak pengunjung yang datang kesini sengaja mandi tengah malam, kalau istilah sundanya ‘Ngabungbang’. Karena mungkin kuat sejarahnya,” sebut Rosita.
Sayangnya, sumber mata air panas tersebut telah lama tertutup akibat tanah longsor yang membuat air itu tidak mengalir lagi.
Oleh karena itu, pihaknya bersama warga lain melakukan kegiatan pemugaran agar lokasi tersebut dapat beroperasi kembali. Dengan harapan, sumber mata air panas tersebut dapat menjadi salah satu destinasi wisata atau rekreasi di Desa Cimanggu.
“Saya ingin tempat ini menjadi wisata, untuk membantu membangkitkan ekonomi masyarakat,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) KBB, Heri Partomo mengatakan, pihaknya saat ini tengah mencoba mendorong pemuda Desa Cimanggu dalam hal penataan sumber mata air panas agar menjadi salah satu wisata di KBB.
“Dengan potensi yang ada ini, kita melihat peluang memberdayakan masyarakat setempat lantaran lokasinya tidak jauh dari kantor Pemda KBB,” kata Heri.
Heri menilai, sebetulnya Bandung Barat memiliki potensi wisata air panas yang tak kalah menarik dengan Kabupaten/Kota lainnya. Kendati demikian, perlu adanya penataan yang lebih baik.
“kenapa tidak itu menjadi salah satu nilai jual. Bahwa potensi air panas yang ada di KBB kalau ditata dengan baik kemungkinan bisa mengalahkan wisata air panas yang ada di Ciwidey, bahkan di Ciater,” ujarnya.
Ternyata saat melakukan pemugaran dan penataan oleh pemuda karang taruna Desa Cimanggu, kata Heri, mereka menemukan koin kuno.
“Dari koin kuno itu, kita coba komunikasikan dengan Bidang Kebudayaan untuk pengembangan potensi pariwisata, khususnya untuk benda cagar budaya atau benda yang memiliki nilai sejarah tinggi dan juga untuk penelitian,” jelas Heri.
Sedangkan, terkait pengembangan potensi wisata. Pihaknya terus melakukan pembinaan serta mendorong Karta Desa setempat untuk membentuk Pokdarwis yang sat ini telah terbentuk.
Kemudian, pihaknya terus melakukan monitoring untuk penataan selanjutnya. Karena ia menilai, sumber mata air panas tersebut merupakan salah satu modal dasar.
“Karena sumber mata air itu berlokasi di tanah carik desa. Kalau tanah carik desa itu tidak akan terlalu sulit melakukan penataannya, bisa dilakukan untuk pemberdayaan masyarakat setempat sehingga bisa menghidupkan perekonomian warga untuk ke depannya,” katanya.
Untuk koin kuno, pihaknya berkordinasi lebih lanjut dengan pakar sejarah dari nilai koin itu sendiri.
“Jadi untuk sementara kita sampaikan kepada yang menemukan agar pegang koin tersebut untuk tidak melakukan hal diluar ketentuan. Seperti, menjual dengan bebas karena kita tidak berharap dengan adanya temuan koin ini nantinya banyak orang yang berburu koin,” pungkasnya.