LEMBANG,BBPOS – Harga cabai rawit di pasar tradisional menembus di atas Rp 80 ribu perkilogram. Hal tersebut lantaran berkurangnya pasokan dari daerah penghasil akibat faktor cuaca.
Pasalnya, intensitas hujan tinggi menjadi slah satu faktor penyebab pohon cabai lebih mudah terserang hama.
Petani asal Lembang, Ading (54) menjelaskan, saat ini dari luas tanah seluas 100 tumbak dirinya hanya mampu memanen cabai tidak lebih dari 15 kilogram.
“Kalau yang busuk langsung dibuang saja, percuma soalnya enggak bisa dijual. Jadi hanya sekitar 10 sampai 15 kilogram yang bisa dijual,” terangnya.
Ia menambahkan, saat ini harga jual cabai dari petani ke tingkat bandar mencapai Rp 65 ribu perkilogram. Namun harga tersebut tidak mampu menutup biaya produksi.
“Pemupukan serta biaya penyemprotan obat hama lebih sering di musim hujan. Untuk semprot hama petani harus keluar uang Rp 500 ribu perminggu, belum ditambah biaya lain,” katanya.
Dia berharap, pemerintah bisa melihat langsung kondisi pertanian agar bisa dicari solusi mengatasi masalah yang terjadi saat ini.
“Repot kalau begini terus, bagaimana petani mau maju kalau harga enggak stabil. Tolonglah cari solusi dari pemerintah,” tandasnya.