Ngamprah,BBPOS- Belasan anggota Forum Peduli Bandung Utara (FORBAT), melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Pemkab Bandung Barat, Selasa (1/3).
Hal tersebut lantaran bentuk rasa kekecewan terhadap beberapa kebijakan Plt Bupati KBB yang dianggap tidak sesuai dengan Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), serta janji politis AKUR.
Ketua Forbat Suherman mengatakan, ada beberapa kebijakan Pemkab Bandung Barat yang dipandang kurang tepat. Terutama kebijakan yang menyangkut masyarakat.
“Kita mengaspirasikan suara masyarakat bahwa banyak kebijakan yang harus disikapi. Terutama, untuk kepentingan masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, Isu yang digelembungkan Forbat antara lain tentang Tenaga Kontrak Kerja (TKK) Pemkab Bandung Barat, yang sempat viral. Suherman menyebutkan masyarakat bertanya-tanya tentang dua kebijakan yang berbeda antara kebijakan Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan dengan Tim Anggaran dan Pendapatan Belanja (TAPD) tentang TKK.
Perbedaan kebijakan tersebut, terkesan adanya perbedaan antara Plt dengan TAPD. Menurutnya ini tidak bagus dalam pandangan masyarakat.
Sorotan lainnya, tentang sejumlah kebijakan strategis dari Plt Bupati Bandung Barat, yang kurang pas. Selain kebijakan TKK, juga adanya pemotongan Tunjangan Kinerja (Tukin).
Selain itu, sorotan Forbat tentang masalah pembangunan di kawasan utara yang dinilainya amburadul. Kemudian tentang aset Pemkab Bandung Barat, yang hingga saat ini masih bermasalah.
Forbat juga menyinggung tentang Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
“Kita ingin Plt riil melaksanakan RPJMD. Karena ini kan janji politis AKUR yang itu sebagai acuannya dalam RPJMD,” ujar Suherman.
Ia mencoba untuk mengingatkan Plt agar jangan sampai melaksanakan program kegiatan KBB selama ini, tidak menyimpang dari RPJMD tersebut.
Salah satunya, janji politis AKUR yang akan memberikan anggaran Rp100 juta per- RW. “Sampai sekarang dikasih engga? Itu kan janji politisnya, sudah dibuktikan belum? Kita mendorong untuk hal itu, untuk perbaikan KBB,” katanya.
Suherman menegaskan, unjuk rasa tadi hanya diterima oleh pa Sekda dan Asisten II. Seharusnya Plt Bupati Hengky Kurniawan hadir dan disaksikan semuanya, jadi tidak ada dusta diantara kita.
“Kami kecewa tidak hadirnya Plt Bupati dan akan turun kembali minggu depan agar semuanya jelas”. Pungkasnya.