• Login
  • Register
Bandung Barat Pos
  • Info KBB
  • Sosial
  • Politik
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Opini
  • Hukum & Kriminal
  • Nasional
  • Pariwisata
  • Olahraga
  • Seputar Desa
No Result
View All Result
  • Info KBB
  • Sosial
  • Politik
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Opini
  • Hukum & Kriminal
  • Nasional
  • Pariwisata
  • Olahraga
  • Seputar Desa
No Result
View All Result
Tulis
Bandung Barat Pos
No Result
View All Result
  • Info KBB
  • Sosial
  • Politik
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Opini
  • Hukum & Kriminal
  • Nasional
  • Pariwisata
  • Olahraga
  • Seputar Desa

Gara-gara Relokasi, Omset Penjualan Menurun

by Suwitno Gimnastiar
29 Desember 2020
in Ekonomi, Headline, Info KBB
Reading Time: 1 min read
0
Gara-gara Relokasi, Omset Penjualan Menurun
0
SHARES
5
VIEWS
Share on FacebookShare on Whatsapp

Padalarang, BBPOS – Sejumlah pedagang pasar Tradisional Tagog Padalarang mengeluhkan omset berkurang usai direlokasi ke Tempat Pedagang Berjualan Sementara (TPBS) di Jalan Gedonglima, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Salah satu pedagang, Ade (60) mengaku, setelah pindah dari pasar Tagog Padalarang ke TPBS, saat ini pedapatannya menurun hingga 70% persen akibat pintu belakang pasar tidak dibuka.

“Menurun drastis, akibat pintu dari sebelum kantor DPC Partai Golongan Karya (Golkar) engga dibuka. Imbasnya, pembeli juga jadi terfokusnya di depan saja ga sampai ke dalam pasar,”ujar Ade kepada BBPOS, Senin (28/12/2020).

Menurut Ade, akibat kondisi ini, pemasukannya pun jauh berkurang. Sebagai perbandingan, biasanya ade menjual cabai keriting dalam sehari mampu 25 kilogram per hari.

Sementara setelah menempati pasar TPBS, ia hanya mempu menjual dagannya tidak kurang dari 10 kilogram.

“Kerasa banget kang penurunannya, harusnya pintu belakang dibuka agar mobilitas kendaraan pribadi ga sulit untuk masuk ke pasar ini. Sekarang kan posisinya di depan pasar TPBS ini juga ada pasar. Otomatis ya kesana semua,”ungkap Ade.

Kebingungan serupa tampak terlihat dari wajah pedagang mainan bernama Apendi. Sepinya pengunjung yang membeli daging sapi, membuat pria berusia (28) tahun ini terpaksa merogoh kocek dadi tabungan agar dapat bertahan hidup sdhari-hari.

“TPBS ini kan pasar sementara yah, harusnya pihak pemerintah dan pihak PT Bina Bangun Persada itu bisa mengerti kondisi pedagang. Jangan ditutup pintu belakang, jadi kan kita terasa di ombang-ambing gini,”kata Apendi.

Ia berharap, Pemkab Bandung Barat dapat mengevaluasi kondisi TPBS tersebut. Jika dibiarkan, lanjut Apen, tidak sedikit pedagang yang akan mengalami kerugian akibat ditutupnya pintu belakang pasar.

“Mintanya ya itu, pemerintah harus bisa mengerti kondisi para pedagang yang baru pindah. Ditambah harga daging juga masih tinggi, pandemi COVID-19 belum berlalu, kita minta pengertian aja,” pungkas dia.

Tags: #Bandung barat#kabupaten bandung baratDesperindag KBBGedong Limaomset berkurangPasar padalarangPedagangPT Bina bangun persada
Previous Post

Lima Kandidat Ketua KNPI Saling Adu Visi Misi

Next Post

Dinkes KBB Siapkan Alat Tes Antigen untuk Wisatawan

Suwitno Gimnastiar

Next Post
Dinkes KBB Siagakan 3 RSUD untuk Tangani Pasien Corona

Dinkes KBB Siapkan Alat Tes Antigen untuk Wisatawan

Please login to join discussion
Facebook Twitter Instagram Youtube

© PT. Bandung Barat Media | Bandung Barat Pos

No Result
View All Result
  • Home
  • Tentang Kami

© PT. Bandung Barat Media | Bandung Barat Pos

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In