Cihampelas, BBPOS – Ratusan Kepala Keluarga (KK) di Desa Sigajaya dan Tanjung Wangi Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, menekuni profesi yang sama yakni menjadi pengrajin layangan. Konon warga sekitar telah menekuni pekerjaan tersebut lebih dari 50 tahun lalu.
Berdasarkan pantauan BBPOS di Kampung Pasir Wangi, Desa Singajaya, Kecamatan Cihampelas, mayoritas warga menekuni usaha sebagai pengrajin layangan.
Hampir disetiap rumah warga, disibukan oleh aktifitas produksi layangan dari mulai membuat rangka layangan, mengikat dengan benang, mengelem kertas hingga mewarnai layangan dengan berbagai warna serta corak menarik.
Masyarakat yang terlibat dalam produksi layangan tidak mengenal usia dari mulai anak kecil hingga orang dewasa bahkan tidak hanya kaum pria saja, kaum wanita pun terlihat antusias dalam aktifitas produksi layangan.
Hal tersebut membuktikan bahwa bisnis rumahan membuat layangan sangat menjanjikan dan bisa menghidupi warga sekitar.
Salah satu warga yang telah menekuni usaha tersebut sejak tahun 1982, Ade Azan (55) mengaku, setiap hari bisa memproduksi 300 sampai 500 buah layangan dengan harga Rp 500 per buah.
“Sebulan bisa 8000 sampai 10.000 layangan dikirim ke tengkulak yang ada di Kota Bandung,” katanya kepada BBPOS di rumahnya, Kampung Pasir Wangi, Desa Singajaya, Kecamatan Cihampelas, Selasa (6/2/2019).
Ia menjelaskan, bahan baku berupa bambu ikat diperoleh dari wilayah Sindangkerta dan untuk kertas, Ade mendapatkannya dengan memanfaatkan kertas yang berasal dari limbah pabrik.
“Bahan untuk saat ini agak susah diperoleh,”jelasnya.
Namun demikian, Ia bersyukur dari usahanya tersebut mampu menghidupi keluarganya dan menyekolahkan keempat anaknya hingga lulus Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA).
Sementara itu, ia berharap kepada pemerintah daerah KBB untuk membantu dan mengembangkan usaha kerajinan layangan dijadikan sebagai usaha ciri khas Bandung Barat.
“Kita minta difasilitasi untuk dibuatkan paguyuban sentra layangan,”harapnya.
Hal senada diungkapkan oleh Ketua Rw 06 Kampung Pasir Wangi, Desa Singajaya, Kecamatan Cihampelas, Bambang Rudianto, Ia menuturkan, perhatian masih kurang oleh Pemda KBB untuk para pengrajin layangan di wilayahnya. Selama ini, warga mengumpulkan hasil produksinya kepada tengkulak dengan harga yang minim.
“Saya berharap ada bantuan dana bagi para pengrajin dan dikelola secara swadaya oleh paguyuban pengusaha layangan nantinya,” katanya.
Ia menuturkan, selama ini telah beberapa kali melakukan upaya untuk mengusulkan bantuan kepada pihak terkait baik pemerintah desa maupun kecamatan agar disampaikan kepada Pemda Bandung Barat. Namun upaya tersebut belum ada hasil sesuai dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat.
“Beberapa tahun lalu sudah sering dicoba tapi selalu gagal,mudah mudahan dikepemimpinan Bandung Barat yang baru harapan kami (pengusaha layangan) terwujud,” pungkasnya. (Hendra Hidayat)