Lembang, BBPOS – Untuk mengoptimalkan pemberdayaan ekonomi masyarakat, Pemda Bandung Barat berinisiatif menyatukan seluruh Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) dalam satu wadah.
Hal tersebut dimaksudkan agar pengelolaan keuangan terkoordinir dan profesonal sehingga mampu menghasilkan manfaat bagi masyarakat secara maksimal.
Kepala Bidang (Kabid) Kerjasama dan Pengembangan pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Bandung Barat, Deni Ahmad menuturkan, dari jumlah 165 Desa yang berada di wilayah Kabupaten Bandung Barat, saat ini sudah tergabung sebanyak 50 Desa dalam BUMDES bersama.
“Saat ini sudah tergabung 50 Desa,” katanya kepada BBPOS disela-sela kegiatan launching BUMDES bersama Kabupaten Bandung Barat, bertempat di Hotel Panorama Lembang, Kamis (27/12/2018).
Ia menambahkan, selama ini perkembangan ekonomi masyarakat melalui BUMDES tidak berjalan optimal, dari keseluruhan desa hanya sekitar 10 desa saja yang mampu mengembangkan usaha melalui BUMDES secara maksimal.
“Karena selama ini tidak lebih dari 10 BUMDES yang berjalan optimal,” tambahnya.
Ia menjelaskan, dengan adanya BUMDES Bersama Kabupaten Bandung Barat, modal yang terkumpul bisa besar. Selain itu, dalam penyertaan modal bisa melibatkan banyak pihak yakni BUMD, BUMN bahkan swasta.
“Jika modal besar kita akan membuka unit usaha baru seperti yang sudah dicanangkan Pak Bupati,” jelasnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, salah satu program unggulan BUMDES bersama KBB adalah dengan membuka mini market bernama Desa Mart. Program tersebut diharapkan mampu mendongkrak perekonomian desa khususnya masyarakat.
Pasalnya, desa akan mengelola mini market tersebut sehingga pendapatan yang diperoleh bisa langsung kembali dirasakan masyarakat.
“Hitung-hitungannya sudah jelas, saham yang wajib dimilik desa itu sebesar 51 persen,” katanya.
Ia berharap, BUMDES Bersama sebagai salah satu program prioritas bisa berjalan lancar dan bisa memberikan manfaat bagi masyarakat. Selanjutnya, jika program Desa Mart berjalan lancar tidak menutup kemungkinan unit usaha akan ditambah.
“Kedepannya tidak menutup kemungkinan ada program pendanaan mikro bagi masyarakat jika Desa Mart sudah berjalan maksimal,” pungkasnya. (Dra/Dry)