NGAMPRAH, BBPOS- Kabupaten Bandung Barat seusai pemekaran dari Kabupaten Bandung hingga kini belum memiliki jejak dokumen.
Dinas Arsip dan Perpustakaan (Disarpus) Kabupaten Bandung Barat (KBB) akan menelusuri jejak dokumen terbentuk tersebut. Namun, terkendala dengan tempat penyimpanan arsip yang memadai.
“Yang kita miliki baru berupa salinan saja. Padahal yang dibutuhkan dokumen aslinya. Kita akan melakukan penelusuran dokumennya dulu kepada pihak-pihak sebagai pelaku pembentukan KBB,” jelas Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan (Disarpus) KBB, Heri Partomo di Ngamprah, Rabu (13/9/23).
Heri menyebutkan, saat ini, pihaknya sedang melakukan penelusuran sejarah terbentuknya KBB hasil pemekaran dari Kabupaten Bandung ini, mencoba berkomunikasi dengan anggota dewan. Menyusul dibutuhkan anggaran untuk aksi penelurusan dokumen-dokumen itu.
Menurutnya, salah satu anggaran yang dibutuhkan, untuk melakukan penelusuran yang akan dilempar pada pihak ketiga.
Dia juga mengatakan, apabila selama ini berbagai dokumen terbentuknya Bandung Barat masih tercecer. Padahal, dokumen tersebut sangat penting, yang harus tersimpan dengan baik. Hingga, jika nanti dokumen itu dibutuhkan tidak kesulitan memperolehnya.
Persoalan utama belum tersimpan dengan baik berbagai arsip yang jadi aset Pemerintah Daerah Bandung Barat ni adalah sarana dan prasarana jauh dari memadai.
“Kita belum memiliki tempat penyimpangan berbagai arsip yang representatif. Jadi kalaupun berbagai arsip milik Pemda ini dikumpulkan di kita, mau ditaruh dimana?,” jelasnya
Dia juga menuturkan, Depo arsip yang ada saat ini, belum bisa menjamin keamanan berkas atau dokumen penting.
Diperlukan sarana dan prasarana yang lengkap seperi ruangan khusus untuk menjamin keamanan dokumen. Dan, ini perlu ditunjang oleh fasilitas lainnya seperti lemari khusus, rak serta lainnya.
“Kita pernah kedatangan warga yang mau menitipkan arsip milik pribadinya. Kita bingung juga nyimpan dimana? Dan memang nggak bisa menjamin keamanan?,” jelas Heri.
Heri menjelaskan, bahwa seharusnya arsip-arsip penting itu disimpan di depo arsip yang dikelola oleh Disarpus Bandung Barat, namun saat ini arsip tersebut masing
dipegang masing-masing.
“Idealnya, dititip di Depo Arsip. Tapi kondisi bangunan, sarana dan prasarana lainnya belum memadai, ya kita nggak bisa disimpan di sini (Depo Arsip),” kata Heri.***