Parongpong, BBPOS – Penipuan dengan modus pencairan Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPOM) atau BLT UMKM baru-baru ini terjadi di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Dengan alih-alih menjadi petugas pemerintahan, pelaku pun berhasil maraib perhiasan milik korban seberat 55 gram.
Salah satunya dialami Neneng Halimah (46) warga Kampung Cisawi, RT 03 RW 05, Desa Cihanjuang, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat (KBB) harus menanggung rugi hingga Rp 14 juta atas hilangnya emas miliknya.
“Akibat kejadian itu Neneng kehilangan emas 55 gram atau senilai Rp14 juta,” ujar kakak korban, Anin Taryana (53) saat ditemui, Selasa (20/4/2021).
Ia menjelaskan, pada Jumat 16 April 2021 lalu. Seseorang yang mengaku petugas kecamatan menghampiri Neneng yang pada saat itu tengah membersihkan rumput di halaman rumahnya.
“Kejadiannya pagi sekitar pukul 10:00 WIB, pelaku mengaku petugas kecamatan lengkap dengan seragam PNS,” jelas Anin.
Setelah itu lanjut Anin, pelaku memberi informasi kepada Neneng bahwa dirinya mendapat bantuan BPUM. Ia diminta agar segera datang ke kantor kecamatan untuk mencairkan bantuan itu.
Setelah mendapat kabar itu, Neneng pun bergegas pergi ke kantor kecamatan untuk mencairkan BPUM bersama pelaku. Namun di tengah perjalanan, Neneng diminta melepaskan perhiasannya agar pencarian lebih mudah.
Merasa tergoda dan seperti terhipnotis dengan bantuan itu, korban pun menuruti skenario pelaku. Korban menyerahkan perhiasannya kepada pelaku.
“Pelaku meminta melepaskan perhiasan agar terlihat layak menerima bantuan,” tambahnya.
Skenario yang dibuat pelaku dalam melancarkan aksinya itupun terekam kamera CCTV dan viral di media sosial, meski tidak utuh.
Kejadian tersebut sudah dilaporkan keluarga ke Polsek Cisarua. Kanit Reskrim Polsek Cisarua, AKP Asep M mengakui sudah menerima laporan adanya kejadian tersebut.
“Sudah terima laporan,” ucapnya.
Terpisah, Kepala Desa Cihanjuang Gagan Wiharja mengaku sudah mendapat laporan kejadian tersebut. Menurutnya, bantuan UMKM ini memang rentan disalahgunakan ditengah kondisi pandemi Covid-19 ini.
“Ke depan saya imbau, kalau ada orang yang mengaku dari desa, kecamatan apalagi belum dikenal dan menawarkan bantuan dengan iming-iming sebaiknya laporkan langsung,” imbuhnya.