Batujajar, BBPOS – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersiaga mengantisipasi terjadinya bencana longsor bukit Palasari Kampung Cibeber Hilir, Desa Giriasih, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Kepala BNPB Doni Monardi mengatakan, kesiapsiagaan penanganan bencana di lokasi tersebut diuji dalam simulasi penanggulangan bencana yang dilakukan oleh tim gabungan dari berbagai unsur.
“Kita tidak ingin terjadi dulu bencana baru kita datang, karena itu simulasi mitigasi bencana yang kita lakukan dalam rangka menghadapi tanah longsor bukit Palasari,” ujar Doni kepada wartawan, Jumat (12/3/2021).
Menurutnya, sebanyak ratusan personil gabungan, baik BNPB, BPBD dan TNI/Polri, mencoba melakukan penyelamatan terhadap 509 Kartu Keluarga yang terdampak jika bukit Palasari longsor.
Bukit tersebut, kata Doni, sangat berpotensi longsor dengan tingkat kemiringan cukup curam. Untuk itu, perlu adanya pelatihan dan simulasi penanganan bencana ini.
“Kebetulan beberapa hari yang lalu saya melintas di jalan dari Batujajar ke Cimahi melihat suatu kawasan yang seperti kita saksikan sekarang. Saya membayangkan jika ini tidak dilakukan upaya pencegahan kasusnya mungkin akan mirip seperti yang di Sumedang pada tanggal 9 Januari lalu,” katanya.
Belajar dari longsor Sumedang, Doni meminta agar Pemerintah Daerah harus memperhatikan kajian geologi terlebih dahulu sebelum mengizinkan proyek berjalan. Menurut Doni, kontur tanah di lokasi longsor Cimanggung, Sumedang tidak jauh berbeda dengan di Batujajar ini. Maka, langkah pencegahan ini dinilai penting demi menghindari bencana yang mengakibatkan korban jiwa.
“Longsor Sumedang lalu banyak memakan korban. Di mana longsor pertama korban sekitar 8 orang kemudian disusul longsor yang kedua mengakibatkan korban mencapai total 40 orang. Tentu kita mengalami suatu kehilangan luar biasa dan kita tidak ingin peristitiwa seperti itu terulang kembali,” kata Doni.
Doni meminta agar Pemerintah Daerah baik Pemprov Jabar maupun Pemkab Bandung Barat agar segera melakukan kajian di lokasi-lokasi serupa dengan melibatkan para pakar. “Jadi kalau sudah pakar yang berbicara, jangan ada pembangunan, ya karena mereka yang tahu,” sebut Doni.
Mereka bisa tahu bagaimana pondasi dan struktur tanah. Kita masyarakat umum jangan ngotot. Pakar itu setiap hari adalah melakukan kajian dan menyampaikan kajian. Ikuti apa yang di sampaikan pakar, kalau tidak ya korban akan berjatuhan,” tegas Doni.
Melihat potensi bukit Gunung Palasari yang berada di belakang pemukiman warga, BNPB juga tak melakukan edukasi dengan menggelar simulasi evakuasi bencana. Dalam simulasi itu warga diajari bagaimana cara evakuasi jika bencana longsor di wilayah itu terjadi.
Jika ada hujan deras lebih dari 30 menit, warga diminta mewaspadai adanya longsor. Jika sudah terlihat tanda-tanda longsor, warga harus berlari mencari titik kumpul di sebuah lahan terbuka tanpa ada bangunan di kanan kiri.
“Kegiatan simulasi evakuasi ini dalam rangka menghadapi potensi tanah longsor. Kami dari pusat dari BNPB akan membantu daerah untuk melakukan dan menyelenggarakan latihan latihan evakuasi seperti ini supaya jangan sampai adanya korban berjatuhan karena kita tidak siap,” tuturnya.