Padalarang, BBPOS – CV TKJ, suplier bantuan sosial program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Bandung Barat membantah dugaan pemalsuan kualitas beras. Pendistribusikan beras telah sesuai dengan ketentuan Pedoman Umum (Pedum) BPNT.
Direktur CV TKJ, Iim mengatakan, sembako dan beras telah disalurkan sesuai prinsip 6T, yaitu tepat sasaran, tepat waktu, tepat jumlah, tepat kualitas, tepat harga dan tepat administrasi.
“Selama ini, saya selalu menjaga kualitas beras serta komoditi yang akan di kirim ke agen-agen yang bermitra dengan CV kami, kalaupun ada barang yang tidak sesuai pesanan ataupun rusak akan selalu diganti. Apalagi ini kualitas jelek, kami berprinsip usaha ini akan mengedepankan “6T” sesuai Pedoman Umum (Pedum),” paparnya saat dihubungi, Senin (9/8).
Iim menjelaskan pihaknya telah membuka secara luas agar BPNT diawasi oleh semua pihak. Hal tersebut agar tidak ada yang berani bermain dalam program itu.
“Karena ini program yang berkaitan dengan kesenjangan sosial dan ekonomi masayarakat yang kurang mampu dan harus mendapat perhatian dari semua unsur dan lapisan masyarakat. Masa saya akan main-main dengan program ini,” tandasnya.
Iim juga menjelaskan kualitas sembako dan beras yang dipasok telah ditinjau oleh Tim Tindak Sapu Bersih Pungut Liar (Saber Pungli) Polda Jabar.
“Tim Saber Pungli pernah menyambangi gudang saya di daerah Margaasih untuk mengontrol prodak yang ada di CV kami seperti beras dan ayam. Saat itu Tim Saber Pungli bahkan mengacungkan jempol dengan kualitas prodak kami, serta ketersediaan sarana prasarana perusahan kami. Tapi kenapa kok jadi begini,” bebernya.
Sebelumnya, Tim Saber Pungli Provinsi Jawa Barat menemukan menemukan adanya indikasi pemalsuan kualitas beras, serta bahan lainnya dalam BPNT di sejumlah kecamatan Bandung Barat.
Dalam investigasi yang dilakukan tim saber pungli, diduga kualitas beras buruk, termasuk telur yang diduga dijual melebihi harga pasar.
Ketua Tim Tindak Saber Pungli Polda Jabar AKBP Zul Azmi mengatakan setelah menemukan fakta di lapangan hasil investigasi, lembaganya segera melakukan pendalaman terhadap dugaan penyimpangan Program di KBB tersebut.
“Untuk memastikan supaya program BPNT lebih tepat sasaran, tepat jumlah, tepat waktu, tepat harga, tepat kualitas dan tepat administrasi,” pungkasnya.