Lembang, BBPOS – Puluhan pemuda penyandang disabilitas di Kabupaten Bandung Barat (KBB) menciptakan ratusan kain batik dengan beragam corak.
Mereka terdiri dari penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) dan kelompok difabel itu membuat puluhan hingga ratusan batik yang terinspirasi oleh cemilan khas Cililin yakni kerupuk Gurilem.
Ide tersebut tercetus oleh Rahmat Hidayat (28), seorang pemuda difabel asal Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
“Saya pengen bikin batik corak Gurilem. Gurilem kan dari daerah saya, jadi ingin mengangkat dan mengenalkan jajanan lokal,” tutur Rahmat di Panti Pemberdayaan Bina Sosial Remaja (PPBSR) Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Rupanya Rahmat bukan kali ini saja menyumbang karya seni lukis. Sebelumnya, hasil karya Rahmat sudah melanglabuana hingga laris di kalangan sejumlah artis.
Di tengah keterbatasan fisik, Rahmat berhasil menciptakan desain fesyen yang diminati oleh desainer terkenal di kalangan selebritis.
“Pernah dibeli sama Eko Tjandra, Anne Avantie sampai Ivan Gunawan. Desainnya lalu dibuat baju,” ujar Rahmat.
Tak mau kalah, Tami (16), salah satu difabel rungu juga sudah melahirkan karya-karya kain batik yang diminati oleh masyarakat umum.
Bukan hanya melukis, kain-kain batik karya Tami juga sering dipakai oleh para pejabat pemerintahan untuk digunakan di kegiatan-kegiatan formal maupun non formal.
“Ke depannya, Tami ingin menjadi pembatik yang andal dan memiliki karya yang berkarakter,” ucap Tami.