Ngamprah, BBPOS – Akibat belum adanya kepastian bonus bagi para atlet KBB yang berlaga pada Pekan Olah Raga Daerah (Porda) XIII 2018 di Bogor beberapa waktu lalu. Pengurus Cabang Olah Raga mulai kebingungan menjawab pertanyaan para atlet terkait pencairan uang tersebut.
Pasalnya hingga awal April 2019, uang bonus yang dijanjikan Pemda Bandung Barat tidak kunjung cair.
Ketua Pengcab Muaythai KBB, Gaston Barus mengungkapkan, dirinya kebingungan menjawab pertanyaan para atlet yang menanyakan janji Pemda KBB yang akan memberikan uang bonus kepada atlet yang berprestasi.
“Saya ditanya sama atlet dan pelatih untuk bonus itu. Kadang pertanyaannya kayak minum obat saja, sehari dua kali. Jadi bingung juga harus bilang apa ke mereka,” ujarnya Senin (7/4/2019) malam.
Hal itu juga diiyakan oleh Bendahara Pengcab Federasi Olahraga Karate-do Indonesia (FORKI) KBB, Abduh, ia mengaku cukup dipusingkan lantaran para atlet yang terus mempertanyakan hal yang sama setiap hari.
Pengcab Cabor lain juga kata Abduh, mulai khawatir jika atlet berprestasi binaannya bisa saja hengkang ke daerah lain akibat persoalan tersebut.
“Ini mah, bisa-bisa jadi bumerang bagi KBB, kalau bonus iti tidak segara dicairkan. Dan kasihan juga para atlet yang sudah berjuang selama ini,: tuturnya.
Untuk itu, para Pengcab mendesak agar Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) KBB segera mencairkan bonus Porda tersebut. Pasalnya, tidak atlet saja yang mempertanyakan bonus yang dijanjikan bahkan orang tua atlet pun ikut-ikutan.
“Sekarang malahan, para ortu (orangtua) atlet juga ikut-ikutan nanya, kapan uang itu diberikan ke anak mereka,” timpal Pengurus Cabor Kempo KBB Yeti Suryani.
Sementara itu, Kepala Bidang Olahraga Dispora KBB, Dadang Rabbani menjelaskan, jika pihaknya tetap akan berpedoman terhadap mekanisme pencairan. Untuk pencairan tercover pada Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBD) KBB Tahun 2019 pada triwulan 3.
“Untuk pencairannya kita berpedoman pada kas budget saja, di triwulan 3. Kemungkinan besar, sekitar awal bulan Juli,” ungkapnya.
Namun jika ada regulasi yang memungkinkan anggarannya dicairkan segera, bisa saja dilakukan saat sekarang juga. Karena administrasi pencairan nyaris rampung. Untuk itu tinggal minta kelengkapannya pada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) KBB.
“Kita bisa percepat kok pencairannya, asal ada regulasinya. Tapi yang jadi pertanyaannya, ada nggak regulasinya itu? Saya sendiri kurang tahu,” terangnya.
Lebih lanjut Dadang mengatakan, bonus untuk insan olahraga yang berprestasi pada Porda 2018 seluruhnya mencapai Rp9.259.000.000.
Bonus tersebut akan dialokasikan untuk keseluruhan peraih medali emas sebesar Rp2.575.000.000, perak Rp2.200.000.000, perunggu Rp2.405.000.000 dan pelatih plus mekanik Rp2.079.000.000.
Selanjutnya anggaran akan didistribusikan pada masing-masing atlet peraih emas perorangan Rp50 juta dan atlet peraih emas beregu Rp35 juta.
Sementaamra untuk atlet peraih perak perorangan sebesar Rp25 juta, peraih perak beregu Rp15 juta, peraih perunggu perorangan Rp15 juta, peraih perunggu beregu Rp12,5 juta.
Selain atlet, kata Dadang para pelatih dan mekanik juga kebagian uang bonus, dengan rincian untuk pelatih yang atletnya meraih emas diberikan Rp35 juta, asisten pelatih Rp7,5 juta.
Selanjutnya pelatih yang atletnya mendapat perak Rp20 juta dan peraih perunggu Rp12,5 juta.
“Kalau untuk mekanik variatif, antara Rp1,5 juta sampai Rp5 juta. Itu disesuaikan dengan kondisi latihannya. Pemberiannyapun by name by adress,” terangnya. (Nie)