Ngamprah, BBPOS – Berantas peredaran narkoba hingga pejabat pemerintah, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Badung Barat lakukan tes urine pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemda KBB.
Upaya pendeteksi dini itu guna pencegahan penyalahgunaan BBM narkoba di Lingkup Pemkab Bandung Barat.
Kepala BNN Bandung Barat, AKBP M Julian mengatakan, dalam kegiatan tersebut ada tiga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dilakukan tes urine, yakni, Satuan Polisi Pamong Praja, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik serta Badan Keuangan dan Aset Daerah.
“Kita bekerjasama dengan tiga OPD itu, ini salah satu dukungan pemerintah daerah dalam mewujudkan Bandung Barat Bersih dari narkoba atau KBB Bersinar,” ujar M Julian kepada wartawan, Jumat (13/8/2021).
Menurutnya, deteksi dini ini merupakan tindak lanjut Instruksi Presiden nomor 2 tahun 2020 tentang Rencana Aksi Nasional (RAN) Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).
“Dimana semua ASN yang ada di seluruh OPD atau instansi yang ada di KBB, harus mengikuti deteksi dini. Jadi tidak ada istilah satu pun instansi yang tidak mengikuti deteksi dini ini,” katanya.
Selain itu, dijelaskan Julian, program tersebut sudah tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 tahun 2020 Kabupaten Bandung Barat (KBB) tentang Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).
“Bupati dan DPRD juga mendukung deteksi dini ini, itu tertuang dalam Perda Nomor 3 tahun 2020. Perda ini sudah disahkan oleh DPRD,” jelasnya.
Ia menambahkan, saat ini dari 26 OPD yang ada, kata Julian, baru 19 organisasi perangkat daerah yang telah menjalani tes urine dengan jumlah ASN sebanyak 380 orang.
“Proses deteksi dini sekarang masih terus berlanjut melalui tess urine. Untuk saat ini belum ditemukan ASN yang hasil rapid tesnya itu positif menggunakan narkotika dan obat-obatan terlarang,” ungkapnya.
Terhambatnya proses deteksi dini kepada seluruh ASN di KBB, lanjut Julian, diakibatkan oleh pandemi COVID-19. Selain itu,
“Terkendala lantaran situasi pandemi, kan ada juga ASN yang menjalani WFH dan WFO. Jadi yang kita deteksi itu ialah ASN yang WFO, selain kita harus menyiapkan alat tes urine, kita juga harus menyiapkan alat rapid test. Sementara anggaran kita terbatas,” katanya.
Kendati demikian, pihaknya akan terus melakukan tes urine secara bertahap kepada OPD di Bandung Barat.
“Meskipun ada kendala, kita optimis dapat menuntaskan program BNN pusat agar wilayah KBB bersih dari narkoba. Secepatnya kita pun akan melayangkan surat ke Plt bupati untuk mendukung program kami,” pungkasnya.